Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Stimulus AS Dipangkas, Ekonomi Global Sehat  

Editor

Abdul Malik

image-gnews
Dua wanita berjalan di depan toko yang sedang cuci gudang karena akan tutup di Los Angeles (12/2). Kongres Amerika menyepakati pemberian stimulus ekonomi sebesar US$ 789 miliar. Foto: AFP/Mark Ralston
Dua wanita berjalan di depan toko yang sedang cuci gudang karena akan tutup di Los Angeles (12/2). Kongres Amerika menyepakati pemberian stimulus ekonomi sebesar US$ 789 miliar. Foto: AFP/Mark Ralston
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Paket stimulus moneter Amerika Serikat (AS) kembali dikurangi US$ 10 miliar menjadi US$ 65 miliar setelah bank sentral AS (The Fed) memutuskan hal itu pada Rabu siang waktu setempat, atau Kamis dinihari waktu Indonesia. The Fed beralasan kebijakan itu harus dijalankan lantaran perekonomian AS memang terus menunjukkan perbaikan yang signifikan.

Analis pasar uang, Lindawati Susanto, mengatakan langkah The Fed melanjutkan kebijakan pemangkasan stimulus (tapering off) sudah tepat. Berbagai data perekonomian yang membaik seperti angka pengangguran yang turun menjadi 6,7 persen pada Desember 2013 dan indeks kepercayaan konsumen yang naik ke level 80,7 memberi penegasan bahwa perekonomian Negeri Abang Sam telah pulih dari krisis finansial 2009. Dia menilai Amerika juga tak lagi membutuhkan stimulus moneter. (Baca juga : The Fed Pangkas Stimulus Jadi US$ 65 Miliar )

Tapering off memang harus dilakukan, karena pemulihan ekonomi AS sudah cukup baik,” kata dia ketika dihubungi, 30 Januari 2014.

Menurut Lindawati, tren pertumbuhan ekonomi AS yang membaik sebenarnya menjadi sinyal positif bagi perekonomian global. Sebab, sebagai motor penggerak perekonomian global, setiap pertumbuhan ekonomi AS tentu akan berpengaruh positif pada negara mitra ekonominya. “Jika terus diberikan stimulus, perekonomian AS dan dunia justru menjadi tidak sehat. Masak pertumbuhan ekonomi ditopang stimulus,” ungkap Lindawati. (Baca juga : Investor Tunggu Sentimen Baru Eropa dan Amerika)

Meski begitu, Lindawati pun menyadari bahwa dalam jangka pendek, kebijakan melanjutkan tapering off ini akan membuat pergerakan mata uang global lebih bergejolak. Sebab, menurutnya, volatilitas tersebut merupakan bentuk penyesuaian yang lazim atas jumlah likuiditas yang baru.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, dalam jangka panjang, Lindawati meyakini kebijakan tapering off justru sangat baik bagi pertumbuhan ekonomi dunia. “Tanpa stimulus moneter, pertumbuhan ekonomi global tentu lebih berarti,” imbuhnya.

MEGEL JEKSON (PDAT)

Terpopuler :
2015, Anggaran SKK Migas Masuk APBN
Lenovo Akuisisi Motorola dari Google US$ 2,91 M 
The Fed Pangkas Stimulus Jadi US$ 65 Miliar 
Pemilu, Hindari Investasi di Media Milik Capres 
BPK Usut Beras Impor Vietnam

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Indonesia Tak Perlu Khawatir Resesi Ekonomi Global

11 Mei 2023

Indonesia Tak Perlu Khawatir Resesi Ekonomi Global

Anton menyarankan untuk memperkuat kekuatan domestik perekonomian Indonesia di antaranya dengan mengoptimalkan konsumsi rumah tangga sebagai motor penggerak utama perekonomian.


Jurus Jokowi Antisipasi Ancaman Resesi Global

5 September 2019

Presiden Joko Widodo saat memberikan keterangan pers terkait kondisi terkini Papua di Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis 22 Agustus 2019. Situasi Papua saat ini sudah berjalan normal kembali. Permintaan maaf sudah dilakukan, menunjukkan kebesaran hati untuk saling memghargai dan menghormati sebagai bangsa. Presiden juga memerintahkan Kapolri untuk menindak secara hukum tindakan diskriminasi ras etnis rasis secara tegas. TEMPO/Subekti.
Jurus Jokowi Antisipasi Ancaman Resesi Global

Pemerintah mengantisipasi perlambatan pertumbuhan ekonomi global yang dikhawatirkan memicu potensi resesi semakin besar.


Trump Mau Potong Pajak Penghasilan Cegah Resesi Amerika Serikat

21 Agustus 2019

Presiden AS Donald Trump menyampaikan komentar tentang keamanan perbatasan dan penutupan pemerintahan parsial AS dari Ruang Diplomatik di Gedung Putih di Washington, AS, 19 Januari 2019. [REUTERS / Yuri Gripas]
Trump Mau Potong Pajak Penghasilan Cegah Resesi Amerika Serikat

Presiden Donald Trump mengatakan mulai mempertimbangkan untuk memotong pajak penghasilan untuk menghindari resesi Amerika Serikat.


Donald Trump Didemo, Obama Sedang Apa?  

23 Januari 2017

Donald Trump Didemo, Obama Sedang Apa?  

Jajak pendapat terbaru menunjukkan hanya 40 persen orang Amerika yang menyetujui Donald Trump.


The Fed Pangkas Stimulus Jadi US$ 65 Miliar  

30 Januari 2014

Ben S. Bernanke. AP/Alex Brandon
The Fed Pangkas Stimulus Jadi US$ 65 Miliar  

Dana stimulus US$ 65 miliar per bulan mulai berlaku pada Februari 2014.


Fed Kurangi Stimulus, IHSG Menghijau  

19 Desember 2013

Ilustrasi indeks/Bursa saham. REUTERS/Toru Hanai
Fed Kurangi Stimulus, IHSG Menghijau  

Setelah kepastian pencabutan stimulus moneter AS, IHSG di Bursa Efek Indonesia segera menghijau pada Kamis, 19 Desember 2013.


Hatta: Tapering Off Pasti Lemahkan Rupiah

19 Desember 2013

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa. TEMPO/Imam Sukamto
Hatta: Tapering Off Pasti Lemahkan Rupiah

"Memang kalau tapering off itu biasanya dolar menguat, akibatnya mata uang-mata uang regional melemah, termasuk rupiah."


Jelang Pengumuman The Fed, Wall Street Loyo  

18 Desember 2013

Ilustrasi Wall Street. AP/Richard Drew
Jelang Pengumuman The Fed, Wall Street Loyo  

"Investor pada dasarnya duduk di tangan-tangan mereka."


Shutdown AS Berakhir, Bank Indonesia Senang  

18 Oktober 2013

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo. TEMPO/Imam Sukamto
Shutdown AS Berakhir, Bank Indonesia Senang  

Jika dibiarkan berlarut diyakini dapat memberikan dampak kepada ekonomi dunia.


Shutdown Usai, Bursa Saham Amerika Bergairah  

18 Oktober 2013

Seorang pialang memperhatikan pergerakan harga saham di Bursa saham Wall Street, New York, Amerika,(8/8). Pada penutupan perdagangan Senin, (8/8) waktu setempat, indeks saham utama Dow Jones industri kembali merosot tajam. AP/Jin Lee
Shutdown Usai, Bursa Saham Amerika Bergairah  

Indeks acuan Standard & Poor's 500 mencatatkan rekor tertinggi saat sesi penutupan kemarin sore.