TEMPO Interaktif, Jakarta: Menteri Perdagangan dan Perindustrian Rini M.S. Soewandi mengakui jika telah mengeluarkan izin impor beras asal India. Keluarnya izin impor tersebut setelah mendapat masukan dari Departemen Pertanian dan Departemen Kesehatan. "Kami ada rokmendasi dari Deptan dan Depkes," kata Rini di Jakarta, Selasa (12/10). Rini mengatakan hal ini, menanggapi pernyataan Menteri Pertanian Bungaran Saragih yang mempertanyakan masih beredarnya beras impor asal India. Keberadaan beras ini diketahui setelah Bungaran mendatangi Carrefour Lebak Bulus, Senin (11/10) kenmarin.Dalam sidak tersebut ditemukan adanya beras impor asal India yang bermerek Taj Mahal. Bertindak sebagai importir adalah PT Quality Sehat Indonesia (Quasindo)asal Semarang. Sedang eksportinya adalah PT Peninsula Food Product Sembarambakka, India.Rekomendasi tersebut dikeluarkan karena alasan kesehatan. Beras asal India itu dibutuhkan bagi para penderita diabetes. Dalam beras bermerek Taj Mahal ini tidak mengandung glukosa atau kadar gula. Direktur Impor Deperindag Aang Kanaan mengatakan izin impor (SK) beras India ini telah dikeluarkan sebanyak tiga kali selama 2004 ini. Pertama SK 173/MPP/II/2004 yang memberi izin impor sebanyak 80 ton beras. SK ini dikeluarkan pada 25 Februari 2004 dan mempunyai batas akhir 31 Maret 2004.SK kedua dikeluarkan pada 31 Juli 2004 dengan Nomor 470/MPP/VII/2004. Dengan SK tadi importir berhak memasukkan beras 120 ton, dan izin berakhir pada 31 Oktober 2004. Sedangkan SK ketiga dengan Nomor 597/MPP/X/2004 dikeluarkan pada 11 Oktober dengan izin impor 240 ton beras dan berakhir pada 31 Desember tahun ini. Menurut Aang ketiga SK tersebut dikeluarkan setelah mendapat rekomendasi dari Departemen Pertanian dan Badan POM.Berkaitan dengan distribusinya, Aang mengatakan, seharusnya beras tadi hanya di jual di rumah-rumah Sakit. Namun jika ditemukan di pasar-pasar swalayan kemungkinan besar untuk memenuhi kebutuhan ritel atas permintan konsumen. Sebab konsumen yang menderita diabetes dan telah mendapat resep dokter menjadi lebih mudah untuk mendapatkannya. Dengan SK yang ketiga, Rini mengatakan tidak akan mengeluarkan lagi izin baru untuk mengimpor beras pada tahun ini. Muchamad Nafi - Tempo
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.
Video Pilihan
Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur
15 jam lalu
Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.
Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya
1 hari lalu
Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya
Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?