Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemerintah Akan Batasi Penguasaan Lahan Perkebunan

Editor

Eni Saeni

image-gnews
Perkebunan kelapa sawit. REUTERS/Roni Bintang
Perkebunan kelapa sawit. REUTERS/Roni Bintang
Iklan

TEMPO.CO, Bandung -Wakil Menteri Pertanian Rusman Hermawan mengatakan, revisi Peraturan Menteri Pertanian Nomor 26 tahun 2007 tentang Pedoman Perizinan Usaha Pekebunan yang sudah dibahas 2 tahun ini, hampir rampung. Isinya, diantaranya mengatur penguasaan luas maksimal khusus untuk perkebunan maksimal 100 ribu hektare untuk satu  perusahan atau grup.

“Sekarang kita mau cari kompromi apakah 100 ribu hektara itu untuk satu  komoditas,” kata dia di sela Konsultasi Publik rancangan revisi Peraturan Menteri itu di Bandung, Rabu, 19 Juni 2013.  Pembatasan penguasaan lahan itu sesuai dengan  Undang-Undang Pokok Agraria.

Menurut Rusman, pihaknya menyiapkan rancangan pembatasan pemberian Izin Usaha Perkebunan Budidaya,  maksimal 100 ribu hektare untuk komoditas majemuk. Dalam revisi Peraturan Menteri itu juga disebutkan, pembatasan luas lahan maksimal yang dikuasi perusahaan di tiap provinsi oleh satu  perusahaan hanya 20 ribu hektare.

Namun, muncul kekhawatiran pembatasan itu akan  mengancam pengembangan industri hilir. Tak hanya itu, rancangan revisi Peraturan Menteri itu mengatur kewajiban pemegang izin  Usaha Perkebunan membangun kebun plasma  20 persen dari luas usahanya.

Revisi Peraturan Menteri itu juga mencantumkan pembatasan waktu bagi pemrosesan izin oleh kepala daerah yang lebih rinci, hingga kewajiban pemerintah daerah untuk mempublikasikan proses pemberian izin itu lewat situs resminya.

Dalam revisi Peraturan Menteri itu juga dicantumkan kewenangan Menteri Pertanian untuk mengirim teguran hingga mengambil alih pemberian izin Usaha Perkebunan oleh kepala daerah. Juga mengusulkan pemberian sanksi bagi kepala daerah yang tidak mengindahkan teguran Kementerian soal perizinan perkebunan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepala Deputi VI Bidang Penegakan Hukum UKP4 Mas Achmad Santosa mengatakan,  salah satu kesimpulan lembaganya adalah ketimpangan penguasaan lahan itu yang menjadi sumber munculnya konflik agraria. "Pembatasan penguasaan lahan itu mengacu pada Undang-Undang Pokok Agraria bisa diatur lewat revisi Peraturan Menteri itu," katanya.

Dia juga meminta agar dalam revisi Peraturan Menteri itu ada kewajiban bagi kepala daerah untuk melakukan registrasi atau pencatatan pada tiap Ijin Usaha Perkebunan yang dikeluarkan. Santosa mencontohkan, pengalaman lembaganya menertibkan ijin usaha di Kalimantan. “Sulit mendapat data itu di instansi pemerintah,” kata dia.

Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia Joko Supriyono  mengkritik pembatasan lahan. Dia meminta pembatasan 100 ribu hektare itu agar ditinjau lagi. “Kalau diberlakukan, artinya perusahaan yang sudah punya 100 ribu (hektare lahan kebun) tidak boleh ekspansi dan diversifikasi,” kata dia.

AHMAD FIKRI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Produksi Tiga Mesin Pertanian, Pindad Berharap Laris

7 Mei 2017

Presiden Joko Widodo menanam padi dengan ditemani Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman di areal persawahan Desa Karanggebang, Kecamatan Jetis, Ponorogo, Jawa Timur, 6 Maret 2015. Menanam padi tersebut, Jokowi gunakan alat hasil rakitan warga lokal. TEMPO/Nofika Dian Nugroho
Produksi Tiga Mesin Pertanian, Pindad Berharap Laris

Bayu mengatakan pengadaan alat pertanian ini bisa dilakukan lewat e-procurement.


Swasembada Cabai, 9 Kota Kalteng Disuplai 198 Ribu Bibit Cabai  

19 Maret 2017

Pekerja memindahkan bibit-bibit cabai yang dijual di sentra pembibitan sayuran di Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, 6 Januari 2017. Melonjaknya harga sejumlah jenis cabai memicu peningkatan permintaan bibit cabai hingga 100 persen sejak dua pekan terakhir. ANTARA FOTO
Swasembada Cabai, 9 Kota Kalteng Disuplai 198 Ribu Bibit Cabai  

Tute mengatakan proses penyemaian bibit akan dilakukan di tingkat kabupaten dan kota untuk memudahkan pembagian bibit ke warga.


Kementerian Pertanian: Bebaskan 1,7 Hektare Kebun Petani Kelapa Sawit

10 Februari 2017

Seorang pekerja menaikkan panen kelapa sawit di perkebunan  kelapa sawit PT Nusantara 8 di Leuweung Datar,desa Sukasirna,Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (28/8). ANTARA/Teresia May
Kementerian Pertanian: Bebaskan 1,7 Hektare Kebun Petani Kelapa Sawit

Kementerian Pertanian meminta 1,7 juta hektare perkebunan kelapa sawit petani yang berada di kawasan hutan dibebaskan lahannya.


Kembangkan Lahan 610 Hektar, Kalteng Amankan Bawang Merah

4 Februari 2017

H. Sugianto Sabran dan Habib H. Said Ismail. Pilkada Kalimantan Tengah 2015. Facebook.com
Kembangkan Lahan 610 Hektar, Kalteng Amankan Bawang Merah

Pengembangan ratusan hektar ini membuktikan bahwa kondisi tanah
kalteng yang berpasir cocok untuk ditanami bawang merah.


Mengapa Ahli Ekonomi Pertanian Berkumpul di Pontianak?

21 Januari 2017

Lahan persawahan. TEMPO/Subekti
Mengapa Ahli Ekonomi Pertanian Berkumpul di Pontianak?

Pontianak menjadi tuan rumah Rakernas Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (Perhepi)untuk membantu pemerintah daerah tingkatkan kesejahteraan warga


Karsa, Aplikasi Android untuk Petani Diluncurkan

1 September 2016

Ilustrasi petani/sawah/padi. ANTARA/Abriawan Abhe
Karsa, Aplikasi Android untuk Petani Diluncurkan

Dengan aplikasi ini, petani bisa terhubung satu sama lain, dan mendapat bimbingan soal produk pertaniannya.


Sektor Perkebunan Butuh Inovasi Teknologi

31 Maret 2016

Xiaomi vice president Hugo Barra, memperlihatkan Xiaomi Redmi Note 3 saat diluncurkan di Hong Kong, China, 21 Maret 2016. Ponsel pintar ini memakai layar IPS berteknologi Full Lamination yang memiliki resolusi Full HD 1080 x 1920 pixels, dan kerapatan layar mencapai 401 ppi. REUTERS
Sektor Perkebunan Butuh Inovasi Teknologi

Bisnis perkebunan di Indonesia memerlukan inovasi teknologi guna mempertahankan bahkan meningkatkan produktivitas untuk mengatasi anomali iklim.


Program Toko Tani Kementan Dianggap Gagal  

26 Januari 2016

Ilustrasi petani/sawah/padi. ANTARA/Abriawan Abhe
Program Toko Tani Kementan Dianggap Gagal  

Program Toko Tani tidak berhasil menjaga harga dan meningkatkan kesejahteraan petani.


Harga Karet Rendah, PTPN XII Beralih Menanam Tebu

13 Januari 2016

Seorang pekerja menyadap getah karet di Jember, Jawa Timur (1/3). Dalam sehari pekerja mampu mengumpulkan 60 kg getah karet yang disetorkan ke PTPN XII dengan harga Rp 2500/kg. TEMPO/Fully Syafi
Harga Karet Rendah, PTPN XII Beralih Menanam Tebu

30 ribu hektare lahan tanaman karet dan kakao di Banyuwangi, Jawa Timur miliknya akan ditanami tebu.


Jadi Nomor Satu Produksi Kopi dan Kakao Dunia, Ini Komitmen Kementan  

8 November 2015

Foto yang diambil pada 8 Mei 2015 memperlihatkan petani sedang memanen kakao atau cokelat di Desa Gantarang Keke, Sulawesi Selatan. Sulawesi adalah penghasil kakao terbesar di Asia. REUTERS/Yusuf Ahmad
Jadi Nomor Satu Produksi Kopi dan Kakao Dunia, Ini Komitmen Kementan  

Untuk ekstensifikasi, perlu ada perluasan lahan untuk menanam kopi dan kakao dengan varietas unggul.