Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cegah Rupiah Melemah, BI Naikkan FasBI Rate

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia memutuskan menaikkan suku bunga simpanan Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FasBI Rate). "Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada hari ini, memutuskan untuk menaikkan suku bunga deposit facility sebesar 25 basis poin dari 4 persen menjadi 4,25 persen, berlaku mulai 12 Juni 2013," kata Juru bicara BI Difi Johansyah, Selasa malam, 11 Juni 2013.

Difi menjelaskan, langkah ini diambil BI sebagai respon atas pelemahan rupiah belakangan ini. "Dalam rangka stabilisasi kondisi moneter sehubungan dengan pelemahan nilai tukar rupiah akhir-akhir ini," katanya. Kebijakan ini melengkapi langkah intervensi valas yang selama ini terus dilakukan BI.

Level suku bunga simpanan FasBI ini, dinilai BI konsisten dengan kondisi moneter sekarang yang menghadapi tekanan nilai tukar dan inflasi.

"Gubernur BI menyatakan bahwa Bank Indonesia siap melakukan langkah-langkah yang diperlukan," kata Difi.
BI juga tetap akan memenuhi kebutuhan likuiditas valas dan rupiah di pasar.

Mengacu pada Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), nilai tukar rupiah menembus level Rp 9.800-an sejak akhir Mei 2013. Rupiah terus bertengger di level itu hingga perdagangan kemarin.

Nilai tukar rupiah di pasar uang berjangka Non Deliverable Forward (NDF) sendiri dikabarkan sudah menembus Rp 10 ribu per dolar AS. Meski begitu, Pengamat Pasar Uang Fahrial Anwar menegaskan, nilai tukar di pasar NDF tak bisa jadi acuan kurs. Alasannya, transaksi di pasar itu bukan transaksi riil, hanya berdasar kuotasi. Alhasil banyak spekulan yang bermain.

Pada Selasa 11 Juni 2013, pihak Istana  sudah mengeluarkan pernyataan menanggapi kabar pergerakan kurs rupiah yang mendekat ke Rp 10.000 per dolar AS. Presiden meminta rupiah dijaga di level Rp 9.800 per dolar AS.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adapun soal tekanan inflasi, sejumlah pengamat memperkirakan tekanan mulai terjadi pada Juni dipicu kenaikan harga jelang Bulan Puasa dan Hari Raya Lebaran.

Difi menambahkan, kebijakan BI ini adalah sinyal ke pelaku pasar bahwa BI waspada dengan pelemahan rupiah. "Sinyal bahwa BI siap merespon pelemahan rupiah. Kalau rupiah melemah, memang ada suku bunga yang disesuaikan," katanya. Kenaikan FasBI rate disebut sebagai respon jangka pendek BI. Kenaikan ini diharapkan bisa membuat penempatan di aset keuangan dalam rupiah tetap menarik bagi investor.

Ditanya soal kemungkinan BI menaikkan BI rate, Difi menjelaskan, hal itu masih harus menunggu hasil Rapat Dewan Gubernur BI bulanan pada Kamis, 13 Mei 2013.

Soal pelemahan rupiah belakangan, dijelaskan Difi, terjadi karena tingginya kebutuhan dolar pada tengah tahun ini. Hal ini menyusul aksi jual saham dan pelepasan SUN yang dipegang investor asing. Selain itu, ada pula kebutuhan dolar untuk pembayaran utang luar negeri dan impor.

MARTHA THERTINA

Berita Lainnya:
Hidayat Nur Wahid: PKS Memang Main di Dua Kaki  
Laris Manis Lelang Barang Gratifikasi di KPK  
Dolar Tembus Rp 10.000, BI Guyur US$ 100 Juta/Hari
Jokowi Ganti Dua Direktur RSUD  
Apa Saja Kelebihan iOS 7?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

5 menit lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.


BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

4 jam lalu

BRI dan Alipay. foto/bri.co.id dan global.alipay.com
BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.


Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

18 jam lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersiap memberikan keterangan pers hasil Rapat Dewan Gubernur tambahan di kantor pusat BI, Jakarta, 30 Mei 2018. Bank Indonesia memutuskan kembali menaikkan suku bunga acuan BI 7-days repo rate 25 basis poin menjadi 4,75 persen untuk mengantisipasi risiko eksternal terutama kenaikan suku bunga acuan kedua The Fed pada 13 Juni mendatang. TEMPO/Tony Hartawan
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.


Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

1 hari lalu

Ilustrasi Kredit Perbankan. shutterstock.com
Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.


BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

1 hari lalu

Logo atau ilustrasi Bank Indonesia. TEMPO/Panca Syurkani
BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).


BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

1 hari lalu

Pemandangan gedung bertingkat di antara kawasan Sudirman Thamrin, Jakarta, Selasa, 21 November 2023. Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga 2023 tercatat 4,94 persen year on year (yoy). Angka tersebut turun dari kuartal sebelumnya mencapai 5,17 persen yoy, atau lebih rendah dari yang diperkirakan. TEMPO/Tony Hartawan
BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.


BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

2 hari lalu

Surat Utang Negara adalah surat berharga berupa surat pengakuan utang yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh pemerintah. Berikut ulasannya. Foto: Canva
BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.


Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

4 hari lalu

Sebuah truk melintas di antara peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat 18 Agustus 2023. Pemerintah merencanakan pendapatan negara sebesar Rp2.781,3 triliun, yang terdiri dari penerimaan perpajakan Rp2.307,9 triliun dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp473,0 triliun, serta hibah sebesar Rp0,4 triliun. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.


Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

4 hari lalu

Ilustrasi mata uang Rupiah. Brent Lewin/Bloomberg via Getty Images
Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.


Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

4 hari lalu

Karyawan tengah menghitung uang pecahan 100 ribu rupiah di penukaran valuta asing di Jakarta, Rabu, 28 Februari 2024. Rupiah ditutup melemah mendekati level Rp16.000 hari ini. TEMPO/Tony Hartawan
Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.