TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia terpilih Agus Martowardojo sempat menyampaikan di depan Komisi Keuangan DPR tentang gambaran arah kebijakan Bank Indonesia di bawah kepemimpinannya.
Agus menyampaikan hal itu saat mempresentasikan Makalah berjudul Penyelarasan dan Penguatan Bank Indonesia Menuju Bank Sentral yang Kredibel dan Terpercaya untuk Mendukung Pembangunan Masyarakat Indonesia yang Berkesinambungan, dalam fit and proper test di Komisi Keuangan DPR, Senin, 25 Maret 2013.
1. Memperkuat kerangka kebijakan moneter
Fokus utama BI dalam kebijakan moneter adalah mencapai kestabilan harga dan menjaga nilai tukar rupiah sesuai fundamentalnya. Strateginya dengan meningkatkan efektifitas pelaksanaan bauran kebijakan yang terdiri dari instrumen suku bunga, nilai tukar dan makroprudensial. Selain itu, ia juga akan meningkatkan efektifitas koordinasi dan sinergi kebijakan dengan otoritas fiskal dan sektor riil dalam pengendalian inflasi melalui forum Tim Pengendali Inflasi (TPI) dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). Ia juga berjanji untuk melakukan pendalaman pasar keuangan nasional untuk meningkatkan efektifitas transmisi kebijakan moneter, melakukan pengaturan dan pengembangan pasar rupiah dan pasar valuta asing, serta mengatur kebijakan devisa.
2. Mendorong stabilitas sistem keuangan
BI akan meningkatkan koordinasi dan sinergi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selain itu, BI juga meningkatkan partisipasi aktif dalam Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK). Agus juga menilai perlunya Undang-Undang Jaring Pengaman Sistem Keuangan untuk memberi kepastian hukum dalam pengambilan keputusan.
3. Memperkuat peran BI sebagai otoritas sistem pembayaran
BI akan meningkatkan peran aktif lembaga keuangan domestik dalam penyelenggaraan dan pengembangan sistem pembayaran. Agus sempat menyebut perlunya Indonesia memiliki Self Regulated Organization untuk mengelola sistem pembayaran di dalam negeri.
4. Koordinasi dalam mengelola asset dan liability
Agus menilai perlunya koordinasi strategis antara pemerintah dan BI terutama dalam pengelolaan cadangan devisa dan utang luar negeri.
5. Mendorong keuangan inklusif (financial inclusion)
Tujuan utamanya mencapai kesejahteraan ekonomi melalui pengentasan kemiskinan, pemerataan pendapatan, dan stabilitas sistem keuangan Indonesia dengan menciptakan sistem keuangan yang bisa diakses masyarakat.
6. Mendorong perkembangan perbankan syariah
BI akan mendorong pengembangan instrumen keuangan berbasis syariah sebagai salah satu program pengembangan instrumen pengendalian moneter. Agus juga ingin Indonesia menjadi international islamic banking hub.
7. Meningkatkan kerjasama di forum internasional, baik kerjasama bilateral, regional maupun multilateral
8. Meningkatkan governance BI dengan menyesuaikan struktur organisasi, memperbaiki proses bisnis, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan bekerjasama dengan Badan Supervisi BI (BSBI).
MARTHA THERTINA
Berita terpopuler lainnya:
Ramos: Kritikan Bangkitkan Kami
Baleg Mensosialisasi Draf RUU Tembakau di Jawa Timur
Dua Spesies Lemur Tikus Ini Sempat Dikira Kembar
Tontowi Siap "Dipenjara" Lagi
Njoo Han Siang, Bankir Yang Peduli Film