TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Universitas Gadjah Mada, Tony Prasetiantono, menilai posisi Menteri Keuangan paling cocok diduduki Darmin Nasution atau Chatib Basri. "Yang sudah paham kebijakan fiskal," ujarnya ketika dihubungi, Rabu, 27 Maret 2013.
Ia menjelaskan, tugas Menteri Keuangan dan Gubernur BI berat. Ada masalah defisit kembar yang berasal dari defisit APBN dan defisit perdagangan. Masalah defisit ini pun sumbernya struktural, jadi perlu penyelesaian komprehensif. "Defisit APBN disebabkan oleh lemahnya penerimaan pajak," ujarnya.
Tahun 2012, pajak yang terkumpul Rp 980 triliun, cukup rendah dibandingkan produk domestik bruto yang mencapai Rp 8.200 triliun. Adapun terkait defisit perdagangan, Tony menjelaskan, tingginya impor karena kurangnya daya saing produk non-migas juga jadi pekerjaan rumah yang harus dicarikan solusinya.
Sejumlah nama yang dispekulasikan muncul sebagai calon Menteri Keuangan pengganti Agus Martowardojo, di antaranya Darmin Nasution yang sebelumnya menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia, Anny Ratnawati yang kini menjabat sebagai Wakil Menteri Keuangan, Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Fuad Rahmany, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Chatib Basri, serta Menteri Perdagangan Gita Wirjawan.
Sebelumnya, Fuad Rahmany enggan berkomentar soal kabar dirinya menjadi kandidat menggantikan Agus Martowardojo menjadi Menteri Keuangan. "Aku tidak mau ngomong gituan. Semuanya penuh ketidakpastian," kata Fuad beberapa waktu lalu.
Ia menyatakan tak mau berandai-andai dan hanya fokus terhadap pekerjaannya dan bagaimana target penerimaan pajak bisa tercapai. "Pokoknya sekarang saya kerja dulu sebagai Dirjen Pajak. Mikirin bagaimana penerimaan pajak agar tercapai sudah pusing," katanya.
Gita Wirjawan juga membantah pemanggilan mendadak ke Istana Presiden pada akhir bulan lalu berkaitan dengan isu pergeserannya menjadi Menteri Keuangan. "Sama sekali enggak ada (kaitannya). Jangan curiga-curiga, ah," ucapnya beberapa waktu lalu.
MARTHA THERTINA
Topik Terhangat: Kudeta || Serangan Penjara Sleman || Harta Djoko Susilo || Nasib Anas
Berita Lainnya:
Firasat Buruk Pemindahan Tahanan Lapas Sleman
Penyerangan LP Sleman Terencana, Ini Indikasinya
BIN: Senjata Penyerang LP Sleman Bukan Standar TNI
Siapa Tak Trauma Lihat Serangan Penjara Sleman