Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah menganggarkan pembangunan proyek air bersih sebesar Rp 1,3 miliar yang tertuang dalam dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dana ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi 10 ribu kepala keluarga. Menteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah Soenarno mengatakan penyediaan prasarana air bersih tersebut juga untuk menutupi kekurangan air yang masih terjadi di 800 desa di seluruh Indonesia. Setiap tahun, pemerintah telah mengalokasikan dana pengadaan air bersih untuk 1.500 desa.Soenarno menjelaskan, pihaknya baru saja mencanangkan proyek air bersih di Desa Pamayahan, Indramayu, dengan kapasitas 10 liter per detik. "Prasarana air bersih ini merupakan salah satu rangkaian dari program yang telah dicanangkan Presiden kurang lebih tiga tahun yang lalu," ujar Soenarno di Jakarta, Rabu (4/8).Ditambahkannya, saat ini tengah dilakukan pembangunan proyek Bendung Salam Darma Kabupaten Indramayu. Proyek ini juga dibiayai dari dana APBN senilai Rp 7,48 miliar. "Di dalamnya termasuk pula rehabilitasi Saluran Induk Bugis, untuk areal seluas 45 ribu hektare," kata Soenarno.Proyek lainnya yang sedang dibangun adalah Bendung Karet Winong di Kabupaten Cirebon. Bendung ini akan dapat menampung air sepanjang saluran 12 kilometer sehingga akan bisa tertampung volume air baku kurang lebih 1,2 juta meter kubik. "Air baku ini dapat digunakan untuk air irigasi sekitar 850 hektare dan penyediaan air bersih untuk lima desa," jelasnya.Mengenai kelanjutan perbaikan bendungan Jatigede, Soenarno mengatakan perlu dilakukan kajian yang mendalam. Terutama, yang berkaitan dengan penentuan bagaimana ketinggian bendungan itu harus ditetapkan. "Jangan sampai pembangunan bendungan Jatigede ini akan menyengsarakan rakyat," ujarnya.Pengambilan keputusan terhadap bendungan Jatigede diharapkan dapat mengurangi terjadinya bencana banjir di Indramayu dan sekitarnya. Selain itu dapat memberikan air baku untuk irigasi dan air minum. "Sekaligus, dapat mengurangi masyarakat yang terkena dampak pembangunan infrastruktur itu," jelas Soenarno.Agriceli - Tempo News Room
Iklan
