TEMPO.CO, Jakarta - Tiga kementerian menandatangani kerja sama untuk melindungi dan mengoptimalkan sumber air lewat fungsi situ, danau, embung, dan waduk (SDEW). Mereka adalah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Agraria dan Tata Ruang, serta Kementerian Dalam Negeri.
Kerja sama tersebut merupakan tindak lanjut Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air (GN-KPA) yang diteken delapan menteri pada 2015. Gerakan itu dibentuk untuk mengatasi masalah penurunan kualitas sumber daya air akibat pertambahan penduduk, peningkatan kegiatan budi daya, alih fungsi lahan yang tidak terkendali, dan penegakan hukum yang kurang tegas.
Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono mengatakan perlindungan SDEW dilakukan melalui jalur hukum. "Kami mau situ, danau, embung, dan waduk memiliki sertifikat," katanya di kantornya, Jakarta, Selasa, 10 Oktober 2017.
Sertifikasi dinilai penting untuk menjaga keberadaan SDEW. Pasalnya, selama ini terjadi penyusutan jumlah SDEW, baik karena alam maupun perilaku manusia, seperti mengalihkan fungsi lahan. Data selama 2007-2017 menunjukkan tren jumlah situ, misalnya, semakin berkurang di wilayah Jabodetabek. Tercatat ada 23 situ yang hilang di wilayah tersebut.
Pemerintah berencana melaksanakan pilot project di kawasan metropolitan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi dengan mendaftarkan tanah SDEW. Pemerintah juga akan menyusun instrumen pengendalian pemanfaatan ruang secara lengkap, yang terdiri atas peraturan zonasi, ketentuan perizinan, penerapan insentif disinsentif, serta penerapan sanksi bagi pelanggar di kawasan SDEW.
Basuki menuturkan program tersebut akan dilakukan melalui sinergi antara pemerintah pusat dan instansi vertikalnya di daerah. Pusat dan daerah juga akan berkoordinasi.
SDEW merupakan bagian dari sistem daerah aliran sungai. Keberadaannya memiliki fungsi penting, baik sebagai tempat penampungan air untuk pengendalian banjir, konservasi sumber daya air (pemasok air tanah), pengembangan ekonomi lokal, maupun tempat rekreasi. Kerja sama ini diharapkan mampu mengamankan SDEW.
VINDRY FLORENTIN