TEMPO.CO, Kupang - Sebuah pesawat milik maskapai penerbangan Batavia Air hingga Jumat 2 Februari 2013 masih diparkir di apron Bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), setelah mendarat terakhir, Rabu, 30 Januari 2013.
General Manager PT Angkasa Pura I Bandara El Tari Kupang, Imam Pramono, mengatakan pesawat Batavia Air yang masih parkir yakni Boeing 737 seri PK-YT, berada di apron bandara sejak Rabu malam lalu. Menurut dia, seharusnya pesawat itu sudah terbang kembali ke Jakarta pada Kamis pagi. Namun, setelah ada keputusan pengadilan bahwa maskapai penerbangan itu pailit, pesawat tersebut tidak diterbangkan.
Pihaknya telah ditugaskan untuk mengamankan pesawat terbang tersebut, termasuk semua aset milik Batavia Air yang ada di area bandara, terutama loket penjualan tiket dan check in serta dua buah mobil operasional yang ada di area parkir bandara.
Dia mengatakan, Angkasa Pura tetap mencatat biaya parkir per hari Rp 3 juta kepada Batavia air, walaupun belum diketahui pihak mana yang bertanggung jawab membayar biaya parikir pesawat itu. "Kami bertanggung jawab atas semua aset milik Batavia Air yang ada di area bandara, sampai ada keputusan lebih lanjut terkait keberadaan aset tersebut, terutama pesawat terbang yang nilainya cukup mahal," katanya.
Dengan berhentinya Batavia Air, ada beberapa maskapai penerbangan yang ingin mengambil alih rute penerbangan maskapai penerbangan itu, bukan hanya Jakarta-Surabaya-Kupang, tetapi juga rute lokal NTT, antara lain Maumere, Waingapu, dan Tambolaka.
YOHANES SEO
Berita Populer:
Ditanyai Soal Wanita, Senyum Luthfi 'Hilang'
Raffi Ahmad Ditetapkan Jadi Tersangka
Kenapa Raffi Ahmad Pakai Narkoba?
Begini Curhat Raffi Ahmad ke Wanda Saat di BNN
BNN: Raffi Sudah Lama Pakai Narkoba
Anis Matta Pidato, Petinggi PKS Menangis
Rekam Jejak Bermasalah, Anis Sulit Pulihkan PKS