TEMPO.CO, Jakarta - Cuaca buruk yang terjadi selama Januari memicu kenaikan inflasi. Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data bahwa inflasi terjadi sebesar 1,03 persen. "Musim hujan faktor yang paling besar karena berpengaruh pada harga komoditas utama seperti beras dan cabai," kata Kepala BPS Suryamin, dalam keterangan persnya, Jumat, 1 Februari 2013.
Suryamin menyatakan inflasi pada Januari merupakan inflasi terbesar selama lima tahun terakhir. Pada 2008, Indonesia mengalami inflasi sebesar 1,77 persen. Menurut Suryamin, jika cuaca buruk terjadi selama beberapa bulan ke depan, kemungkinan inflasi akan terus merangkak naik. "Pemerintah harus melakukan langkah antisipasi dengan mengamankan harga komoditas utama seperti beras," katanya.
Berdasarkan laporan BPS, terjadi kenaikan harga komoditas pada Januari 2013. Indeks harga konsumen (IHK) naik dari 135,49 pada Desember 2012 menjadi 136,88 pada Januari 2013. Beberapa kelompok indeks pengeluaran juga naik, seperti kelompok bahan makanan 3,39 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,46 persen.
Kenaikan juga terjadi pada kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,56 persen, kelompok sandang 0,25 persen, kelompok kesehatan 0,29 persen, dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,05 persen. "Sedangkan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami penurunan indeks 0,28 persen," ka Suryamin.
Komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Januari 2013 yaitu daging ayam ras, ikan segar, cabai merah, telur ayam ras, bawang merah, upah tukang bukan mandor, beras, bawang putih, ikan diawetkan, bayam, kentang, tomat sayur, cabai rawit, rokok keretek filter, tarif sewa rumah, daging sapi, dan rokok keretek.
ANGGA SUKMA WIJAYA
Berita terpopuler lainnya:
Sebut Suap Daging Musibah, Tifatul Dikecam
Presiden PKS Ditangkap, Apa Kata Hilmi Aminuddin
Marzuki Alie: Luthfi Hasan Itu yang Mana, Ya?
Apa Bukti Luthfi Hasan Terlibat? Ini Jawaban KPK
Ketua PBNU Doakan Suswono Selamat dari KPK
Kata Tifatul Sembiring soal Ahmad Fathanah