TEMPO.CO, Jakarta - Rendahnya penerimaan pajak akibat kondisi krisis ekonomi global membuat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan menempuh berbagai cara. Direktur Jenderal Pajak, Fuad Rahmani, menyatakan pihaknya mengurangi libur akhir pekan bagi pegawai di posisi front line yang langsung berurusan dengan wajib pajak.
"Hari Sabtu tidak ada libur selama Desember. Itu kami lakukan agar target penerimaan pajak bisa tercapai, minimal sama dengan tahun lalu," kata Fuad di kantor Ditjen Pajak Kementerian Keuangan, Selasa, 4 Desember 2012.
Menurut Fuad, penerimaan dari sektor pajak melambat karena pada semester II 2012 ekonomi dunia melemah. Hal tersebut berdampak terhadap dunia usaha di Tanah Air. "Sektor binis yang menjadi kontributor terbesar terpukul, seperti sektor pertambangan dan ekspor yang menurun," katanya.
Saat ditanya apakah dirinya optimistis dapat memenuhi target penerimaan pajak hingga akhir tahun, Fuad tidak mau menjawab. Namun, dia menyatakan akan berusaha agar penerimaan dari sektor pajak pada 2012 persentasinya sama dengan tahun lalu. "Tahun lalu 97 persen. Minimal kami bisa sama dengan itu," katanya.
Berdasarkan data dari Ditjen Pajak, hingga 23 November 2012, penerimaan pajak baru mencapai 80,1 persen atau Rp 708,89 triliun dari target Anggaran Pendapatan Belanja Negara 2012 sebesar Rp 885 triliun. Sementara pada 2011, dari target penerimaan pajak sebesar Rp 763,67 triliun, Ditjen Pajak berhasil mencapai penerimaan hingga 97 persen.
ANGGA SUKMA WIJAYA
Berita Terpopuler:
Bupati Garut Aceng: Saya Masih Sayang Fany
3 Alasan Bupati Garut Ceraikan Fany Octora
SBY Minta Mendagri Pantau Bupati Garut
Jokowi: Mending Saya Tidak Jadi Gubernur
Janda Bupati Garut Sebenarnya ''Ogah'' Lapor ke Polisi