TEMPO.CO, New York - Harga komoditas emas pada perdagangan Kamis kemarin ditutup pada level tertingginya hampir dalam tujuh bulan terakhir setelah ketua Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed), Ben Bernanke mengumumkan rincian pelonggaran lanjutan pembelian obligasi untuk meningkatkan perekonomian.
Harga emas untuk kontrak bulan Desember melonjak US$ 38,4 (2,2 persen) menjadi US$ 1.772,1 per troy ounce di pasar komoditas New Yok (NYMEX). Padahal sebelum pengumuman The Fed, harga emas masih berada di level US$ 1.728 per troy punce. Penutupan ini merupakan harga tertingginya sejak akhir Februari lalu, dan kenaikan terbesar dalam satu hari sejak Juni lalu.
Pejabat The Fed mengeluarkan rencana detil pembelian hipotek senilai US$ 40 miliar setiap bulan yang dimulai hari Jumat. Bank sentral juga tetap melakukan operation twist yakni, melakukan penjualan obligasi jangka pendek dan menginvestasikannya kembali dalam jangka panjang. The Fed juga tetap mempertahankan suku bunga acuannya di level terendahnya 0,25 persen hingga Juni 2015.
Perdagangan berjalan tenang sebelum The Fed mengumumkan detil stimulus,karena sebagian investor khawatir jika tidak pelonggaran lanjutan harga emas bisa susut US$ 20 – US$ 30 per troy ounce. Harga emas naik setelah adanya kepastian stimulus lanjutan (QE3), karena dengan adanya kebijakan pelonggaran lanjutan akan mendorong pelemahan dolar AS dan laju inflasi. Investor menilai emas menjadi tempat yang paling aman untuk menyimpan dananya di saat seperti ini.
Harga perak juga tembaga juga naik mengikuti pengumuman dari bank sentral. Harga tembaga untuk kontrak bulan Desember naik 2 sen (0,5 persen) menjaid US$ 3,71 per pon. Harga perak naik US$ ,49 (4,5 persen) menjadi 34,78 per ounce.
Demikian pula dengan platinum untuk antaran bulan Oktober menguat US$ 29,9 (1,8 persen) menjadi US$ 34,78 per ounce, dan harga palladium juga naik US$ 9,7 (1,4 persen) menjadi US$ 689 per ounce. Harga platinum sebelumnya sempat menguat hampir 3 persen karena kekhwatiran terganggunya pasokan karean para penambang di Rustenberg menyerukan pemogokan masal yang merupakan jantung tambang platinum.
Peruahaan tambang Anglo American Platinum Ltd, yang merupakan perusahaan tambang platinum terbesar menghentikan operasinya setelah terjadi bentrokan antara polisi dan para penambang yang menewaskan lebih dari 30 orang bulan lalu.
MARKETWATCH / VIVA B. KUSNANDAR
Berita Terpopuler:
Apa Beda iPhone 5 dengan Samsung Galaxy S III
Baasyir Kirimi SBY Buku ''Demokrasi Bisikan Setan''
Bos Koperasi Langit Biru Tewas di Tahanan
Aktris Film Anti-Islam Innocence of Muslims Trauma
iPhone 5 Telah Tiba