TEMPO.CO, Jakarta - Analisis Deu Calion Futures (DCFX) Andrew Fischer menyebut harga emas menunjukan pola penurunan akibat meredanya kekhawatiran akan konflik yang lebih besar di Timur Tengah. Menurut dia, permintaan untuk logam mulia menurun sedangkan taruhan pada suku bunga AS yang lebih tinggi untuk periode yang lebih lama turut menekan harga.
"Untuk harga emas hari ini menunjukkan kecenderungan penurunan yang lebih signifikan dari sebelumnya," kata Fischer dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 24 April 2024.
Fischer berpendapat, penurunan harga emas tidak hanya dipengaruhi oleh meredanya konflik di Timur Tengah yang secara langsung mengurangi permintaan logam mulia sebagai tempat perlindungan. Kenaikan nilai dolar AS, jelas Fischer, juga masih membayangi pasar, terutama dengan tingkat inflasi yang tinggi.
Lebih lanjut, Fischer memprediksi bahwa meski harga emas mengalami sedikit kenaikan, potensi penurunan masih terus berlangsung dalam jangka panjang.
"Ini menunjukkan perlunya kewaspadaan bagi para pelaku pasar dalam mengambil keputusan investasi terkait dengan emas," ujarnya.
Fischer turut menerangkan perkembangan perdagangan Asia pada hari Senin lalu. Spot gold untuk pengiriman Juni mengalami penurunan sebesar 0,9 persen menjadi $2.370,45 per ons sedangkan gold futures yang akan jatuh tempo pada bulan Juni turun 1,2 persen menjadi $2.384,05 per ons pada pukul 00.48 WIB (04.48 GMT).
Kemudian Fischer menyebut harga emas sempat mencapai rekor tertinggi di atas $2.400 per ons karena serangkaian serangan antara Iran dan Israel. Meski begitu, sikap meremehkan dampak serangan tersebut pada hari Jumat membuat beberapa harapan bahwa konflik tidak akan memburuk sehingga mengurangi permintaan safe haven untuk emas.
Tak hanya itu, Fischer juga mengungkap bahwa kekhawatiran akan tingkat suku bunga AS tetap ada. Hal itu ditunjukkan dengan dolar stabil di dekat level tertinggi lima bulan. Menurut dia, para pedagang juga was-was dengan imbal hasil Treasury AS yang naik karena ekspektasi terhadap peningkatan suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.
Kondisi ini, Fischer menguraikan, diperkuat dengan data inflasi yang kuat untuk bulan Maret dan sinyal hawkish dari pejabat Federal Reserve, yang membuat para pedagang memperkirakan ekspektasi penurunan suku bunga pada bulan Juni oleh The Fed.
Pilihan Editor: Syarat IPK 3,5 Rekrutmen KAI untuk Manajemen Trainee, Gaji 25-35 Juta kalau Sudah Manajer