TEMPO.CO, Kuala Lumpur - PT Lion Mentari Airlines (Lion Air) sedang menjajaki kerja sama dengan beberapa perusahaan penerbangan di Asia untuk memperluas jangkauannya. Model bisnisnya akan meniru kerja sama Lion Air dan National Aerospace & Defense Industries Sdn Bhd (NADI) berupa pendirian maskapai baru di Malaysia.
“India bisa, mungkin Timur Tengah,” kata Direktur Umum Lion Air Edward Sirait di Mines Wellness Hotel, Kuala Lumpur, Selasa, 11 September 2012.
Seperti diberitakan, hari ini, Lion Air dan NADI akan meneken nota kesepahaman untuk mendirikan perusahaan patungan di Malaysia. Selain maskapai baru, kerja sama meliputi pendirian perusahaan perawatan, perusahaan logistik, dan pusat pelatihan penerbangan. “Kami ingin menjadi maskapai nasional yang diakui di Asia,” kata Edward.
Menurut dia, saat ini Lion Air telah memesan 408 pesawat Boeing B737-900ER dan B737-MAX. Tak semua pesawat itu akan dipakai di dalam negeri. “Sebagian bisa digunakan di kerja sama-kerja sama seperti NADI ini, tapi sebagai pemiliknya adalah Lion Air,” ujarnya. Suatu saat, kata dia, pesawat yang dipakai oleh perusahaan patungan tersebut bisa saja ditarik kembali ke Indonesia.
Kerja sama dengan perusahaan penerbangan luar negeri, menurut dia, lebih memungkinkan dan menguntungkan ketimbang beraliansi dengan maskapai dalam negeri. “Pembayarannya atau bagi hasilnya selalu sulit.”
AGOENG WIJAYA
Terpopuler:
Pertamina Aktifkan Anjungan yang Tertabrak Kapal
JORR Belum Nyambung, Tol Dalam Kota Overload
Telkom Pasang 1.000 Jaringan Wifi di Banyuwangi
Di Ternate, Harga Bensin Rp 20 Ribu Per Liter
OJK Minta Kasus Pasar Modal Segera Diselesaikan
Ekspor Timah Agustus Turun 32 Persen