TEMPO.CO, Jakarta - PT MNC Sky Vision menargetkan jumlah pelanggan hingga mencapai 2,7 juta pelanggan sampai akhir tahun ini. Target itu, kata Direktur Utama PT MNC Sky Vision Rudy Tanoesoedibjo, melihat tren pertumbuhan pelanggan Sky Vision yang cukup tinggi setiap tahunnya. "Laju pertumbuhan ekonomi yang semakin baik memperkuat potensi pertumbuhan industri televisi berlangganan," kata dia di Jakarta, Rabu, 9 Mei 2012.
Tahun ini perseroan menargetkan penambahan pelanggan hingga 80 ribu pelanggan per bulan. Bila sebelumnya pelanggan Sky Vision hanya 6.500 pelanggan per bulan pada 2004, tahun ini perseroan menargetkan penjualan hingga 80 ribu per bulan. "Hingga kini rata-rata pertumbuhan pay TV kita mencapai 40 persen dalam lima tahun terakhir," ujar dia.
Hingga April-Mei perseroan berhasil memperoleh pelanggan baru di atas 60 ribu. "Mungkin juga kami punya komitmen jual 100 ribu per bulan," ujarnya. Ia mengakui hingga saat ini penetrasi televisi berlangganan ke pasar masih rendah sekitar 5 persen dari seluruh pasar televisi berbayar di tanah air. Sementara sisanya belum digarap dengan optimal. "Masih ada peluang penetrasi hingga 95 persen bagi pay TV," kata dia.
Rudy mengklaim hingga kini market share milik Sky Vision di industri layanan televisi berlangganan mencapai 70 persen, jauh meninggalkan kompetitor utama Telkomvision sebanyak 11 persen. "Datanya berdasarkan survei Media Partner Asia," ujarnya.
Sepanjang 2011, Sky Vision membukukan pendapatan Rp 1,738 triliun atau naik 23 persen dari Rp 1,412 triliun. Sementara laba bersih mencapai Rp 65 miliar. Pada periode tersebut perseroan juga mencatatkan kenaikan pelanggan menjadi 1,163 juta atau naik 45 persen dari 804 ribu pelanggan sebelumnya.
JAYADI SUPRIADIN