TEMPO.CO, Jakarta - Rencana pemerintah membatalkan kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi disambut positif oleh pelaku bisnis. Kepala Badan Pusat Statistik Suryatmin mengatakan para pelaku bisnis lebih optimistis pada triwulan kedua dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
Indeks tendensi bisnis pada kuartal kedua tahun ini diperkirakan naik menjadi 107,86, lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, yaitu 103,89. "Kenaikan indeks dipengaruhi keputusan pemerintah membatalkan kenaikan harga BBM," katanya.
Kenaikan indeks tertinggi terjadi pada sektor pengangkutan dan komunikasi serta diperkirakan akan meningkat sebesar 111,11. Di sisi lain, indeks di sektor industri pengolahan diperkirakan hanya meningkat 104,42.
Sektor yang dinilai seksi antara lain pertambangan dan penggalian. Kenaikan harga jual kedua sektor ini adalah yang tertinggi dengan indeks tendensi bisnis sebesar 116. Di lain pihak, kenaikan harga jual terendah adalah untuk listrik, gas dan air bersih dengan nilai indeks sebesar 101,89.
Indeks tendensi bisnis adalah indikator perkembangan ekonomi terkini berdasarkan survei tendensi bisnis yang dilakukan BPS dengan Bank Indonesia terhadap 2.000 perusahaan responden.
DEWI RINA | AKBAR TRI KURNIAWAN