TEMPO.CO, Dallas - Maskapai penerbangan American Airlines berencana memberhentikan 1.200 karyawan mereka untuk mengurangi biaya yang harus ditanggung setelah pailit. Pemutusan hubungan kerja ini dilakukan pada kru kargo, bagasi, dan karyawan lain yang tak termasuk dalam serikat pekerja.
Kantor berita Reuters mengabarkan pengurangan karyawan dilakukan pada beberapa cabang American Airlines, antara lain di Memphis, Reno, Sacramento, dan Portland. Sebelumnya, maskapai pelat merah itu mengumumkan rencana pemberhentian 13 ribu karyawan atau 15 persen dari total tenaga kerja mereka demi menghemat biaya pailit hingga US$ 1,25 miliar. "Pemberhentian karyawan akan berlanjut hingga beberapa bulan ke depan," demikian pernyataan manajemen American Airlines, Kamis, 19 April 2012.
Setelah pemutusan hubungan kerja selesai dilakukan, American Airlines juga akan menutup pusat pemesanan tiket mereka di Kota Tucson. Sebagian dari pekerjanya akan dialihkan ke tempat lain atau dirumahkan. Selain itu, perusahaan ini akan menutup klub eksekutif Admiral di Washington dan Kansas.
Pada November lalu, American Airlines mengajukan perlindungan kebangkrutan di pengadilan pailit lantaran tak sanggup melunasi utang. Keuangan maskapai nomor empat terbesar di dunia itu ambrol lantaran biaya bahan bakar yang mahal. Selain itu, gaji karyawan mereka cukup tinggi. Dalam setahun American Airlines menghabiskan biaya US$ 600 juta untuk gaji karyawan dan US$ 800 juta untuk dana pensiun. Angka ini dua kali lipat biaya yang ditanggung maskapai sekelasnya.
Dalam sidang pengajuan kepailitan pada Pengadilan Federal di New York, manajemen perusahaan itu mengaku memiliki utang tak terbayar US$ 29,6 miliar dan sisa aset US$ 24,7 miliar. Sejak 2001, American Airlines rupanya telah membukukan kerugian hingga lebih dari US$ 12 miliar.
Di Amerika, tercatat ada 10 maskapai penerbangan yang bangkrut sejak 1989. Ambruknya perusahaan-perusahaan itu disebabkan oleh operasi yang tak efisien, terlalu banyak rute yang sepi penumpang, dan biaya bahan bakar yang semakin mahal. Selain itu, beberapa maskapai yang gulung tikar adalah Trans World Airlines (Juni 1995), US Airways Group (September 2004), Delta Air Lines (September 2005), dan Northwest Airlines (September 2005).
FERY FIRMANSYAH