TEMPO.CO, Shanghai -- Produsen kopi, Starbucks Corp, akan menambah investasi mereka di Cina dalam tiga tahun mendatang. Mereka akan menggenjot bisnis di sektor hilir dengan menambah gerai tiga kali lipat dari jumlah yang ada saat ini.
Menurut Direktur Starbucks Cina dan Asia-Pasifik, John Culver, pihaknya akan membangun 1.500 toko di lebih dari 70 kota di Cina pada 2015. Saat ini Starbucks memiliki 500 gerai yang terletak di 48 kota. "Kami akan merambah kota-kota kecil yang memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi," kata dia dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg, Senin 2 April 2012.
Perluasan jaringan penjualan ini, menurut Culver, dilakukan untuk mendorong pengembangan usaha Starbucks di luar Amerika Serikat. Toko-toko itu juga dirancang untuk menangkap peluang tingginya permintaan kopi di Cina.
Data Euromonitor International menunjukkan, permintaan kopi di Cina bakal melonjak 55 persen, dari 2,9 miliar yuan (US$ 460,9 juta) tahun lalu menjadi 4,5 miliar yuan (US$ 714 juta) pada 2015. "Pertumbuhan ini akan terjadi bukan hanya di kota besar, tapi juga hingga kota-kota lapis kedua dan seterusnya," katanya.
Bagi Starbucks, Cina memberi kontribusi terbesar pada pendapatan mereka. Pada kuartal I tahun ini, pendapatan dari cabang di Cina dan Asia-Pasifik mencapai US$ 166,9 juta atau mencapai 34,6 persen dari total penjualan yang dibukukan perusahaan. Angka ini bahkan mengalahkan kontribusi cabang di Amerika yang bisa menyumbang 21,8 persen dari total pendapatan Starbucks. "Cina menawarkan keuntungan finansial tertinggi," kata Culver.
Euromonitor juga mengatakan Starbucks mendominasi pasar gerai kopi di Cina dengan pangsa pasar 66,3 persen pada 2010. Mereka bersaing dengan Whitbread Plc, yang memiliki jaringan gerai Costa Coffee, dan McDonald's Corp. Whitbread menguasai pangsa pasar 8,9 persen, sedangkan McDonald's memiliki 8 persen.
Untuk menopang bisnis mereka, Starbucks pun bakal membangun sederet infrastruktur. Culver mengatakan pihaknya telah menandatangani kesepakatan untuk membentuk perusahaan joint-venture dengan produsen kopi Cina, Ai Ni Group. Perusahaan ini nantinya akan menyediakan pasokan kopi arabika dari kawasan Yunnan sekaligus mengekspornya ke seluruh dunia.
FERY FIRMANSYAH