TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengatakan mulai saat ini tak akan ada lagi skenario penjualan saham perusahaan pelat merah pada perusahaan asing secara langsung atau melalui skema strategic sales. "Era itu sudah selesai," kata dia saat ditemui di kantornya, Senin 13 Februari 2012.
Dahlan menyampaikan pernyataan ini demi menanggapi tuduhan sebagian pihak mengenai rencana privatisasi perusahaan-perusahaan pelat merah tahun ini. Namun, mantan Direktur Utama PLN itu mengatakan pembelian saham BUMN oleh asing melalui pasar modal tak bisa dihindari karena berjalan sesuai dengan mekanisme yang berlaku.
Persepsi sebagian masyarakat mengenai privatisasi menurut dia masih terpaku pada konsep penjualan saham pada pihak asing secara langsung. "Persepsi mengenai privatisasi Indosat dulu sudah telanjur menempel ke publik," ujarnya.
Mekanisme strategic sales, kata Dahlan, bisa dipahami mengingat kondisi keuangan negara yang guncang akibat krisis ekonomi. Namun konsep privatisasi yang akan dilakukan tahun ini sama sekali berbeda karena akan dilakukan melalui pasar modal. Penggunaan skema strategic sales hanya dilakukan jika saham tersebut ada pada sesama BUMN.
Sebelumnya Komite Privatisasi yang diketuai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa telah menyetujui privatisasi tujuh BUMN. PT Semen Baturaja dan PTPN VII diizinkan melakukan pelepasan saham perdana. Sedangkan PT Bank Tabungan Negara Tbk dan PT Kimia Farma Tbk bakal melakukan penawaran saham terbatas atau right issue. Skema strategic sales akan diterapkan pada PT Industri Telekomunikasi Indonesia, PT Industri Gelas, dan PT Industri Sandang.
ANGGRITA DESYANI