Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menteri Suswono Curigai Ada Aksi Penimbunan Beras

image-gnews
Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta. ANTARA/Reza Fitryanto
Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta. ANTARA/Reza Fitryanto
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta -Menteri Pertanian Suswono mencurigai ada aksi para pedagang di balik kenaikan harga beras dalam beberapa pekan terakhir. "Ini adalah ulah penimbun yang sengaja memainkan harga," ujarnya di Tegal, Ahad 31 Juli 2011.Kecurigaan adanya penimbunan oleh pedagang besar, kata Suswono, berdasarkan informasi di sejumlah daerah. Namun ia menolak menjelaskan di daerah mana saja terjadi penimbunan. "Pokoknya ada informasi itu, sehingga saya kunjungi sejumlah daerah."

Menjelang puasa, harga beras naik sekitar Rp 500-600 per kilogram. Harga beras IR 64-I saat ini sekitar Rp 7.050-7.100 per kilogram, beras IR 64-II sekitar Rp 6.900-7.000 per kilogram, dan beras IR 64-III Rp 6.768 per kilogram.

Persediaan beras nasional mencapai 1,4 juta ton dari total target pengadaan Perum Bulog sebanyak 1,5 juta ton sampai akhir tahun. Selain itu, berdasarkan angka ramalan tahap kedua Badan Pusat Statistik, diperkirakan terjadi surplus beras sebesar 2,4 persen dari surplus tahun lalu sebanyak 1,17 persen. Maka lonjakan harga beras, kata Suswono, sangat aneh karena stok mencukupi.

Salah seorang pedagang beras di Kabupaten Tegal, Tan Ing Jie, mengaku kesulitan mendapatkan pasokan beras dari wilayah Tegal dan sekitarnya. Di gudangnya, stok beras kurang dari 1.000 ton. "Hanya 800 ton, itu pun akan dikirim ke Palangkaraya dan Sampit," ujarnya pada saat menerima Menteri Suswono.

Menurut dia, stok itu lebih kecil dibanding pada saat panen raya, yang mencapai 5.000-8.000 ton. Untuk memenuhi persediaan beras, Tan mendatangkan padi dari Jawa Barat, yang kualitasnya lebih baik dibanding di Tegal. "Hasil giling mencapai 85 persen, kalau gabah Tegal hanya 60-75 persen."

Sekretaris Koperasi Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) Nellys Soekidi menyatakan, salah satu penyebab kenaikan harga adalah adanya aksi penimbunan. Namun dampak dari penimbunan tak signifikan mempengaruhi harga beras. Tapi, kata dia, "Harus dipisahkan antara pedagang, penimbun, dan spekulan."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penimbun, menurut Nellys, apabila sebuah pabrik atau perusahaan menjual 100 ton per hari tapi memiliki 20 ribu ton di gudang. Sedangkan pedagang jika menjual 100 ton per hari dan memiliki 6.000 ton di gudang. Persediaan ini, "Untuk mengamankan produksi dua bulan."

Yang harus dikhawatirkan, kata Nellys, adalah para spekulan. Sebab, spekulan tidak memiliki penggilingan tapi banyak membeli beras untuk disimpan. "Spekulan itu tidak punya penggilingan tapi punya duit," ujarnya. Mereka membeli beras, Nellys melanjutkan, "Untuk dimasukkan ke gudang, dikunci, dan kalau harga naik baru dijual."

Penimbun dan spekulan muncul karena pemerintah kurang sigap mengamankan produksi dalam negeri dan ada peluang untuk mencari keuntungan.

Saat ini persediaan beras di Pasar Induk Beras Cipinang sekitar 2.500-3.000 ton. Peningkatan ini tidak signifikan dibandingkan dengan hari biasa sekitar 2.000-2.500 ton. "Pasar Induk Cipinang menjadi barometer. Kalau stok kurang dari 1.000 ton bahaya karena harga bisa melonjak," kata Nellys.

Dia menduga kenaikan harga beras karena adanya peningkatan konsumsi menjelang puasa dan Lebaran. Sedangkan pasokan kurang karena daerah penggilingan gabah, seperti Madiun, Ngawi, dan Bojonegoro, ternyata kering. l ALI NY | EDI FAISOL | ROSALINA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Beras Mahal dan Langka, Erick Thohir Janji Pemerintah Segera Gelontorkan 250 Ribu Ton CBP

12 Februari 2024

Kondisi beras premium di Alfamidi Bangka Raya, Jakarta Selatan pada Sabtu, 10 Februari 2024. Belakangan ini, beras premium dikabarkan mengalami kelangkaan di sejumlah ritel. TEMPO/Amelia Rahima Sari.
Beras Mahal dan Langka, Erick Thohir Janji Pemerintah Segera Gelontorkan 250 Ribu Ton CBP

Menteri Erick Thohir berjanji pemerintah segera menggelontorkan cadangan beras pemerintah (CBP) sebanyak 250 ribu mengatasi harga beras yang naik.


Beras Mahal dan Langka, Pedagang Pasar Minta Pemerintah Sinkronisasi Data Produksi dan Stok

12 Februari 2024

Kondisi beras premium di Alfamidi Bangka Raya, Jakarta Selatan pada Sabtu, 10 Februari 2024. Belakangan ini, beras premium dikabarkan mengalami kelangkaan di sejumlah ritel. TEMPO/Amelia Rahima Sari.
Beras Mahal dan Langka, Pedagang Pasar Minta Pemerintah Sinkronisasi Data Produksi dan Stok

IKAPPI menilai, kenaikan dan kelangkaan beras terjadi karena pemerintah tak serius menggenjot produktivitas beras.


Bayang-bayang Paceklik Beras Panjang

27 Desember 2023

Bayang-bayang Paceklik Beras Panjang

Musim hujan di berbagai sentra padi yang terlambat datang menyebabkan telatnya masa panen. Bayang-bayang paceklik beras akan panjang.


Pemerintah Kembangkan Beras Transgenik

19 Agustus 2012

Menteri Pertanian Suswono  meninjau penyelewengan pupuk bersubsidi yang diamankan di Polsek Cimanggis, Depok, Jabar, Selasa (27/12). FOTO ANTARA/Jafkhairi
Pemerintah Kembangkan Beras Transgenik

Beras ini sudah mulai diproduksi pada 2014 depan.


Masyarakat Sambas Konsumsi Beras Malaysia

27 Mei 2012

Dua pekerja mengangkut beras ke sebuah truk yang akan dipasarkan di jalan Widasari, Jatibarang, Indramayu, Jawa Barat, Jumat (25/5). ANTARA/Dedhez Anggara
Masyarakat Sambas Konsumsi Beras Malaysia

Beras ini biasanya didatangkan dari pasar Pekan Biawak, Malaysia.


Waspada, Defisit Beras Akhir Tahun

19 Oktober 2011

TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Waspada, Defisit Beras Akhir Tahun

Kontrak impor dengan Vietnam mencapai 1,2 juta ton tahun depan.


Pemerintah Tak Akan Buru-buru Impor Beras

6 Juli 2011

Beras. TEMPO/Dasril Roszandi
Pemerintah Tak Akan Buru-buru Impor Beras

Pengadaan dari dalam negeri lebih diutamakan.


Stok Beras Banyuwangi Semakin Menipis

14 Januari 2011

Stok Beras Banyuwangi Semakin Menipis

Untuk mengantisipasi rawan pangan, Pemerintah Banyuwangi akan mendirikan lumbung padi di setiap desa


Tahun Depan, Pemerintah Diminta Waspadai July-Agustus

27 Desember 2010

Beras Bulog. TEMPO/Seto Wardhana
Tahun Depan, Pemerintah Diminta Waspadai July-Agustus

Pengamat ekonomi pertanian, Bustanul Arifin mengingatkan agar pemerintah melakukan manajemen stok labih baik tahun depan.


Singkong Racun Jadi Makanan Pokok Warga Cireundeu

7 Oktober 2010

TEMPO/Ahmad Solikhan
Singkong Racun Jadi Makanan Pokok Warga Cireundeu

"Singkong dicuci dulu, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari sampai kandungan airnya menguap habis."