TEMPO Interaktif, Jakarta - Sekretaris Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional /Bappenas Syahrial Loetan optimistis rasio utang pemerintah terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara berjalan sesuai rencana. “Dana pinjaman bisa digunakan untuk pembangunan infrastuktur,” ujar Syahrial, Rabu (27/11).
Tahun depan pemerintah menargetkan rasio utang hanya 24 persen. Angka ini lebih rendah dari target rasio utang 2011 yang berada pada angka 26 persen. Menurut Syahrial penurunan ini merupakan hal yang positif. Apalagi dari tahun ke tahun rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) terus menurun.
“Ini indikasi kondisi kita ekonomi kita sehat,” ujarnya.
Menurut Syahrial setiap 0,1 persen penurunan rasio utang akan menghemat anggaran hingga Rp 10 triliun. Selain penurunan rasio utang, pemerintah menargetkan tahun depan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara berada di kisaran 1,4 persen dari PDB. Angka ini turun dibanding defisit tahun ini sebesar 1,8 persen.
Syahrial menyebut target defisit hingga 1,4 persen hingga 1,6 persen pada 2012 mendatang merupakan angka yang wajar. Angka ini belum menggangu stabilitas ekonomi. “Ini masih aman, masih di bawah dua persen,” katanya.
Defisit merupakan alat ukur tingkat kesehatan APBN. Makin tinggi defisit akan semakin besar pula kebutuhan pemerintah dalam menyedot utang baru. Selama ini hanya ada dua cara untuk menutup defisit dari utang, yakni meminjam dari lembaga keuangan asing atau pemerintah negara tetangga atau menjual obligasi negara.
IRA GUSLINA