TEMPO Interaktif, Jakarta - Setiap harinya 1500 pedagang retail asal Malaysia mengunjungi Pusat Grosir Tanah Abang, Jakarta. Mereka belanja barang-barang tekstil untuk kemudian dijual kembali di negeri Jiran.
Menurut Priamanaya Djan, CEO Priamanaya Group, pemilik Blok A dan B Pasar Tanah Abang, beberapa produk tekstil yang banyak diminati pedagang retail asal Malaysia diantaranya baju muslim, pakaian wanita, dan pakaian anak-anak.
"Rata-rata mereka berbelanja sekitar Rp 20-100 juta, karena di Tanah Abang ini kan harus beli secara grosiran. Jadi perputaran uang dari warga Malaysia sendiri bisa mencapai milyaran rupiah," kata Priamanaya saat menerima delegasi Dewan Perniagaan Melayu Malaysia Negeri Selangor (DPMMS), di pasar Tanah Abang Jakarta, Selasa (19/4).
Warga Malaysia yang datang ke Pasar Tanah Abang, lanjutnya, memilih belanja grosiran karena produk tekstil di Jakarta dinilai lebih berkualitas dan lebih murah. "Berdasarkan data BPS, seluruh perdagangan Indonesia dan Malaysia senilai US$ 18,1 miliar pada 2010. Karena itu kami harapkan tahun ini bisa meningkat hingga 100 persen," ujar Priamana yang juga menjadi pengurus Kadin Jaya.
Sementara itu, siang tadi perwakilan DPMMS mengunjungi Pusat Grosir Blok A dan B Pasar Tanah Abang dalam rangka meningkatkan hubungan dagang perniagaan Malaysia dengan Kadin DKI Jakarta. "Di Tanah Abang ini produk-produknya berkualitas dan bisa dibeli dengan harga yang berbatasan hingga bisa dijual kembali dengan harga lebih tinggi sedikit," kata Dato' Mohd Said Hj Mat Saman Naib, sebagai delegasi DPMMS dalam kesempatan sama.
Di Malaysia sendiri, kata dia, sektor retail sedang berkembang. Kebanyakan pedagang retail baru menggelar kiosnya menjelang tengah malam dari pukul 22.00-04.00. Karena pada pagi harinya, kebanyakan pedagang retail Malaysia bekerja sebagai karyawan di perusahaan, sehingga baru bisa berdagang tekstil pada larut malam.
ROSALINA