"Kali ini, yang merusak tanaman padi kami hama jenis sundep," kata Judin, salah satu petani di Desa Cihambulu, Kecamatan Pabuaran, Subang.
Sundep menyerang bagian batang daun dan buliran padi. "Batang dan daunnya meranggas buliran padinya jadi hampa, lalu mati memutih," papar Judin.
Dalam setiap hektare, produksi gabah kering pungut yang didapat hanya sekitar 1,5 hingga dua ton saja. Padahal, jika tanaman padi dalam kondisi mulus, produksi gabah rata-rata mencapai enam hingga tujuh ton. "Jelas kami rugi besar," ujar Judin.
Dari 400-an hektare areal tanaman padi musim rendeng yang ada di desa Cihambulu, 200 hektare diantaranya, nyaris gagal panen. "Beban mereka semakin berat, sebab, pada musim tanam rendeng dan gadu 2010, hampir 90 persen petani mengalami puso," kata Hasan Abdul Munis, Kepala Desa Cihambulu.
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Subang, Djadja Rohadamadja, mengatakan, luas seluruh areal tanaman padi yang terkena hama sundep di wilayahnya, hingga pertengahan Maret, sudah mencapai 700 hektare. "Mayoritas di wilayah Pantura," ujar Djadja.
NANANG SUTISNA