Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lepas Medco, Pertamina Lirik 30 Aset Lainnya

image-gnews
TEMPO/Dinul Mubarok
TEMPO/Dinul Mubarok
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta -Batal mengakuisisi Medco Energy Internasional, tidak menghentikan niat Pertamina untuk mengembangkan usahanya. Pada 2015, perusahaan ini ditargetkan memproduksi 1 Juta barel minyak ekuivalen perhari pada tahun 2015 mendatang.

Direktur Utama Pertamina, Karen Galilea Agustiawan menyatakan bahwa setiap tahunnya Pertamina melirik sekitar 30 aset baik yang berada di dalam maupun di luar negeri yang menarik untuk dikelola oleh Pertamina. "Pasti ada yang kita incar, setiap tahunnya kita juga melihat 30 aset yang menarik," Kata Karen,saat ditemui seusai Rapat dengan Komisi Energi, Kamis (2/12).

Puluhan aset yang diincar tersebut, merupakan aset yang dinilai menarik oleh Pertamina untuk mengembangkan usahanya. Dari puluhan aset tersebut, kata dia, Pertamina masih perlu menjaring kembali untuk menyeleksi lebih jauh mana yang akan dipilih untuk dikelola oleh perusahaan pelat merah tersebut.

Sayangnya, Karen belum bisa menyebutkan secara rinci target yang dilirik oleh Pertamina tersebut. Mengenai pembatalan akuisisi Medco, Karen sendiri masih enggan berkomentar soal hal tersebut. Namun, Karen menegaskan bahwa pembatalan sama sekali tidak terkait dengan harga yang selama ini menjadi pemberitaan di media.

"Kami tidak bicara soal harga, tapi yang pasti kalau Pertamina akuisisi Medco secara teknis komersial itu sangat menguntungkan bagi Pertamina," tegasnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu, Vice President Corporate Communication PT Pertamina, Mochamad Harun, menambahkan bahwa batalnya akuisisi dengan Medco kali ini merupakan pembelajaran yang sangat penting bagi Pertamina."Ini pembelajaran buat kita, kita harapkan untuk ke depan Pertamina bisa melakukan eksekusi dengan lebih baik, lebih smooth dalam mengakuisisi atau portofolio keluar," paparnya.

Harun menjelaskan, Pertamina selama ini selalu diharapkan dapat menyaingi perusahan minyak asal negeri tetangga, Petronas. Namun, kondisi Pertamina , terutama koordinasi dengan para stakeholder yang ada di dalam negeri saat ini sama sekali berbeda dengan kondisi perusahaan minyak negeri jiran tersebut."Kita selalu dituntut untuk lebih baik, dan kenyataan apa yang kita lakukan selalu dapat perhatian berlebih dari stakeholder sehingga ini menjadi tantangan buat kita dalam bertindak ke depan," jelas dia.

Namun, Harun enggan berkomentar bahwa tuntutan stakeholder tersebut merupakan salah satu faktor yang membuat Pertamina membatalkan akusisi dengan Medco."Saya tidak bisa katakan demikian. Yang pasti ini pembelajaran buat kita, ada kesempatan tapi ada juga yang harus kita pertimbangkan, bukan tekanan," pungkas Harun.

GUSTIDHA BUDIARTIE

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pertamina: Rencana Lepas Aset untuk Tingkatkan Kinerja Portofolio

19 Juli 2018

Gedung Utama Kantor Pusat Pertamina. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Pertamina: Rencana Lepas Aset untuk Tingkatkan Kinerja Portofolio

Pertamina membenarkan pelepasan aset sebagai bagian dari rencana meningkatkan kinerja portofolio bisnis.


Pertamina Targetkan "Losses" Rp2,7 Triliun

27 Mei 2016

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto (tengah), saat meninjau fasilitas distribusi BBM melalui kapal, di Terminal Bahan Bakar Minyak Kabupaten Sorong, Papua Barat, 30 April 2016. TEMPO/Imam Sukamto
Pertamina Targetkan "Losses" Rp2,7 Triliun

PT Pertamina (Persero) menargetkan efisiensi dari penurunan susut (losses) pada 2016 mencapai 200 juta dolar AS atau setara Rp2,7 triliun.


DPR Tak Tahu Reputasi Geo Minergy  

9 Desember 2013

Blok Cepu, Bojonegoro. TEMPO/Mahanizar
DPR Tak Tahu Reputasi Geo Minergy  

Pertamina belum menyampaikan rencana optimalisasi sumur tua ke DPR.


Pertamina Tak Terkendala Dana Kelola Blok Mahakam

4 April 2013

Blok Mahakam. TEMPO/Firman Hidayat
Pertamina Tak Terkendala Dana Kelola Blok Mahakam

Apalagi Blok Mahakam dipastikan tetap berproduksi.


Dahlan Optimistis Pertamina Kelola Blok Mahakam

4 April 2013

Menteri BUMN Dahlan Iskan. TEMPO/Jacky Rachmansyah
Dahlan Optimistis Pertamina Kelola Blok Mahakam

Dahlan mengatakan produksi di Blok West Madura Offshore juga terus meningkat.


Inilah 8 Proyek Pertamina Bernilai Rp 150 Triliun  

6 Desember 2012

Direktur Utama PT Pertamina, Karen Agustiawan. TEMPO/Imam Sukamto
Inilah 8 Proyek Pertamina Bernilai Rp 150 Triliun  

Proyek-proyek ini merambah bisnis Pertamina dari hulu ke hilir, dari energi fosil ke energi terbarukan.


SBY Teken Proyek Pertamina Rp 150 Triliun  

6 Desember 2012

Investasi Pertamina di Australia Merugi
SBY Teken Proyek Pertamina Rp 150 Triliun  

Pertamina juga sedang merancang untuk membangun perkantoran terintegrasi, Pertamina Energy Tower.


Jawa Timur akan Dilibatkan Kelola West Madura

24 Mei 2011

Pengeboran minyak dan gas di lepas pantai perairan Madura (27/4). TEMPO/Fully Syafi
Jawa Timur akan Dilibatkan Kelola West Madura

Daerah bakal dapat kepemilikan 10 persen.


Niat Pertamina Jadi Non Listed Public Company Terganjal Aturan

30 Desember 2010

TEMPO/Dinul Mubarok
Niat Pertamina Jadi Non Listed Public Company Terganjal Aturan

Peraturan pemerintah yan mengatur NLPC, tidak bisa berlaku hanya untuk satu perusahaan tertentu saja.


Mustafa Abubakar : Medco Tidak Lanjutkan Kerjasama dengan Pertamina  

3 Desember 2010

Mustafa Abubakar. TEMPO/Mazmur A. Sembiring
Mustafa Abubakar : Medco Tidak Lanjutkan Kerjasama dengan Pertamina  

Abubakar minta Pertamina mencari alternatif lain