TEMPO.CO , Jakarta: Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengaku telah mendapat paparan dari direksi PT Pertamina (Persero) mengenai kemampuan perseroan untuk mengelola Blok Mahakam. Dari paparan tersebut, Dahlan menyimpulkan anggapan beberapa pihak bahwa Pertamina tak mampu mengelola blok gas tersebut terbantahkan.
"Ada kritik beberapa blok begitu diserahkan ke Pertamina hasilnya malah turun. Tetapi sekarang di Blok ONWJ (Offshore North West Java) sudah meningkat drastis produksinya menjadi 40.000 barel per hari. Itu suatu peningkatan drastis karena sebelumnya hanya 10.000 barel per hari," kata Dahlan di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Rabu, 3 April 2013.
Dahlan mengatakan produksi di Blok West Madura Offshore juga terus meningkat. Pada 2013, Blok WMO yang dioperasikan Pertamina Hulu Energy West Madura Offshore ditargetkan memproduksi rata-rata 20.400 barel minyak per hari.
Hingga Maret 2013 produksi Blok WMO baru 13.600 barel per hari. Ketika diserahkan ke Pertamina pada Mei 2011, produksi Blok WMO berkisar 13.000 barel per hari. Produksi kemudian sempat merosot ke bawah 10.000 barel per hari ketika di bawah pengelolaan Pertamina.
"Ketika WMO diserahkan ke Pertamina, sejak 2 tahun sebelumnya tidak ada investasi. Sehingga ketika diterima Pertamina tidak dalam kondisi operasi penuh," kata Dahlan.
Dahlan mengatakan manajemen Pertamina harus bisa mencari pendanaan proyek jika nanti diberi hak mengelola Blok Mahakam.
BERNADETTE CHRISTINA
Topik Terhangat Tempo:
EDISI KHUSUS Guru Spiritual Selebritas || Serangan Penjara Sleman || Harta Djoko Susilo|| Nasib Anas
Baca juga:
6 Miliarder Dunia, Hidup Mewah Tanpa Bekerja
Misteri Selongsong Peluru di Cebongan
Pati, Kota Seribu Paranormal
Gara-gara Dahlan Iskan, Dirut RNI Diusir DPR