TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan bahwa Korea Selatan tertarik pada proyek pembangunan tol bawah laut yang akan digarap di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Meski demikian, pihaknya masih merasa perlu untuk melakukan pengkajian sebelum terjalin kerja sama di antara kedua negara.
“Tol bawah laut IKN saya karena tanggung jawab untuk cari (investor), kami terus komunikasi dengan Korea, Korea juga tertarik. Perlu dilakukan studi dan tidak gampang,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Zaenal Fatah saat ditemui di kantor Kementerian PUPR, Jakarta pada Selasa, 1 Oktober 2024.
Adapun tol bawah laut adalah bagian dari jalan tol akses IKN yang menghubungkan dengan Balikpapan untuk menyebrang masuk ke IKN. Jalan tol akses IKN mempunyai panjang 47 kilometer dengan acuan dari Bandara Sepinggan, Balikpapan ke ibu kota baru negara yang dapat ditempuh kurang lebih selama 30 menit.
Menurut pemaparan Zaenal, pemerintah sedang dalam tahap mempelajari negara-negara lain, khususnya dalam aspek membangun sebuah kota baru. “Kami juga melatih staf-staf kami juga tentang smart cities (kota cerdas),” ujar Zaenal.
Sebagai contoh, ia menyebutkan Kota Sejong yang ada di Korea Selatan. Kemudian, ia juga menyebut Australia yang telah dijadikan sebagai salah satu destinasi studi oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
“Intinya, kita tidak mengulangi kesalahan yang sama yang dilakukan mereka, makanya bisa lebih cepat,” kata dia.
Sebelumnya, Direktur Pembangunan Jalan, Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Wida Nurfaida mengatakan terowongan bawah laut atau immersed tunnel yang ada di IKN akan menjadi yang pertama di Indonesia.
Dia mengungkapkan bahwa pembuatan desain immersed tunnel di IKN melibatkan konsultan atau pakar internasional. Hal itu dilakukan karena proyek tersebut merupakan infrastruktur yang benar-benar baru bagi pemerintah Indonesia.
Pembangunan proyek tersebut diperkirakan akan menghabiskan biaya sebesar Rp 11,04 triliun. “Perkiraan biaya untuk penyelesaian immersed tunnel kurang lebih sekitar Rp 11 triliun atau US$ 682 juta,” kata Wida dalam acara Indonesia-Korea Technical Exchange Seminar & Business Networking 2024 yang disiarkan langsung di kanal YouTube Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, Rabu, 7 Agustus 2024.
Andika Dwi berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Terkini Bisnis: Sebab Bandara IKN Dinilai Tak Layak untuk Penerbangan Komersil, Promo Tiket Kereta Api