TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Budi Sulistyo mengatakan telah ajukan izin kelayakan konsumsi susu ikan ke Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Ia menyatakan pengajuan itu telah dilakukan pemerintah beberapa bulan lalu.
"Bukan belum, BPOM ini (susu ikan) sebetulnya sudah diajukan beberapa bulan yang lalu, sekarang berproses di sana, kemarin sudah kita dorong bersama," ujarnya saat ditemui wartawan di Gedung Mina Bahari IV KKP, Jakarta, pada Selasa 24 September 2024.
Dia mengharapkan izin kelayakan konsumsi susu ikan segera diterbitkan oleh BPOM. "Semoga penerbitan ini segera diizinkan," kata dia.
Sebelumnya, susu ikan diwacanakan sebagai produk protein dalam mendukung program makan bergizi gratis. Program unggulan Presiden terpilih Prabowo Subianto diisukan akan memanfaatkan susu ikan sebagai alternatif susu hewani dalam menjalankan program tersebut.
Sementara itu, founder Berikan Protein Yogie Arry mengatakan, tak bisa dibandingkan mana yang lebih baik antara kandungan protein pada susu ikan dan susu sapi. Alasannya sumbernya berbeda dan proses pengelolaan keduanya berbeda. "Sebenarnya tidak bisa dibandingkan apple to apple," kata Yogie seusai berdiskusi soal “Apa Itu Susu Ikan?” di Gedung Mina Bahari IV, KKP, Selasa, 17 September 2024.
Dia menjelaskan, antara produk susu ikan maupun susu sapi, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing ini. "Cuma yang membedakan adalah kalau susu sapi itu jelas dari laktosa, tapi kalau susu ikan ini memang tidak mengandung laktosa," tutur dia, kepada wartawan.
Sehingga, kata Yogi, bagi orang-orang yang intoleran terhadap laktosa dari susu sapi, Yogie menjelaskan, maka alternatifnya bisa mengkonsumsi susu ikan. Menurut dia, kandungan utama dari susu ikan adalah meningkatkan hormon pertumbuhan, serta dapat mencegah stunting.
"Kalau bicara soal stunting itu lebih banyak ke arah pertumbuhan. Asam amino dari susu ikan yang tertinggi adalah leusin dan lisin. Jadi ini dua asam amino yang penting bagi pertumbuhan. Yang membedakannya adalah leusin dan lisin ikan paling tinggi," ucap dia.
Ikhsan Reliubun berkontribusi dalam pembuatan artikel ini.
Pilihan Editor: Makan Bergizi Gratis: Wiranto Ikut Meninjau hingga Menu Susu Ikan yang Didukung KKP