TEMPO.CO, Jakarta - Head of Research and Strategy JP Morgan Indonesia, Henry Wibowo, memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG akan tembus 7.800 pada akhir 2024. Dia mengatakan target IHSG 7.500 pada awal tahun ini telah melampaui target, sehingga potensi tembus di atas itu makin terbuka. "Sudah tercapai, target tertingginya (akhir tahun) 7.800 dan level 8.000, tidak ada yang tidak mungkin" kata Henry kepada awak media di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, pada Kamis, 5 September 2024.
Henry menyebut pemotongan suku bunga Bank Sentral Amerika atau The Fed yang saat ini terjadi bisa meningkatkan IHSG. Dia memprediksi pemotongan suku bunga itu akan terjadi pada September-November 2024 sebesar 50 bps dan 25 bps pada Desember 2024. "Kami memprediksi total 125 basis poin penurunan suku bunga,” kata dia.
Kondisi di Amerika tersebut menurut Henry, juga akan terjadi di Indonesia. Bank Indonesia disebut akan memotong suku bunga sebesar 50 bps pada September-Desember 2024.
Tak hanya itu, pertumbuhan IHSG juga akan dipengaruhi oleh nilai tukar rupiah. “Driver-nya adalah penguatan rupiah,” kata dia.
Sebelumnya, IHSG menutup sesi pertama perdagangan pada Rabu, 4 September 2024, di zona hijau. IHSG menguat 0,47 persen ke level 7.653. Tim Riset PT Samuel Sekuritas Indonesia mencatat ada sebanyak 240 saham menguat, 354 saham melemah, dan 248 saham stagnan dalam sesi pertama ini. Sementara itu, nilai transaksi yang dibukukan mencapai Rp 6,8 triliun, dengan frekuensi trading sebanyak 663.825 kali dan volume trading sebanyak 272,1 juta lot.
“Saham emiten properti Grup MNC, MNC Land (KPIG), menjadi saham yang paling aktif diperdagangkan di sesi pertama hari ini, dengan frekuensi transaksi mencapai 30.450 kali,” kata Tim Samuel Sekuritas melalui keterangan tertulisnya. Kemudian, ada saham BTEK dengan frekuensi transaksi 19.951 kali dan ATLA 18.255 kali.
Pilihan editor: Sebelum Meninggal, Faisal Basri Soroti 3 Hal Ini: Utang Pemerintah, Bagi-bagi Izin Tambang, dan PPN