INFO BISNIS - Selama tiga hari ada keseruan di Candi Prambanan, Yogyakarta, akhir pekan lalu. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) di bawah payung Bakti BCA mempersembahkan acara berjudul Gebyar BCA Merah Putih bertemakan Indonesia Banget. Perhelatan menyambut kemerdekaan ke-79 RI ini menjadi bukti nyata atas komitmen BCA terhadap pelestarian nilai-nilai budaya, pemberdayaan UMKM, hingga pertumbuhan industri kreatif di Indonesia.
Selama tiga hari penyelenggaraan, pengunjung akan disuguhi oleh berbagai kegiatan yang kental dengan kearifan lokal dan kekayaan budaya Indonesia. Ada Pasar Kangen yang siap memanjakan lidah para pengunjung dengan sajian kuliner khas tradisional berkonsep pop up shop.
Tak kurang 60 tenant UMKM tergabung dalam Pasar Kangen ini, termasuk beragam UMKM binaan Desa Bakti BCA dan program Bangga Lokal BCA.
Puncak acara Gebyar BCA Merah Putih dengan tema Indonesia Banget! diakhiri dengan pagelaran musikal berjudul “Nusantara: Jiwa Surga Khatulistiwa” di Ramayana Ballet Prambanan. Pertunjukan ini menyajikan kisah pewayangan Indonesia yang disampaikan melalui tarian-tarian, lagu-lagu, dan musik tradisional dari berbagai daerah. Pertunjukan ini juga menampilkan Duta Bakti BCA Nicholas Saputra, Puteri Indonesia 2024 Harashta Haifa Zahra, dan MALIQ & D'Essentials.
EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F. Haryn, mengatakan, ”Gebyar BCA Merah Putih adalah inisiatif dari Bakti BCA untuk memperingati hari kemerdekaan ke-79 Indonesia melalui serangkaian kegiatan yang menampilkan kekayaan budaya dan kuliner Tanah Air. Kegiatan ini menggabungkan tiga dari lima pilar Bakti BCA, yaitu Bakti Pendidikan, Bakti Budaya, dan Desa Bakti BCA. Kami berharap acara ini tidak hanya bisa memupuk kecintaan masyarakat terhadap kebudayaan Indonesia, dan dapat menciptakan multiplier effect bagi perekonomian pelaku seni, industri kreatif, hingga UMKM lokal.”.
Pagelaran Nusantara: Jiwa Surga Khatulistiwa
Pementasan ini merupakan pagelaran musikal buah karya sanggar Swargaloka, yang digelar di Ramayana Ballet Prambanan. Melibatkan sekitar 120 pemain berbakat, yang lebih dari separuhnya merupakan pemuda-pemudi dari sanggar dan sekolah binaan Bakti BCA. Talenta-talenta muda ini berasal dari berbagai penjuru Indonesia, seperti Jakarta, Yogyakarta, Solo, Bali, dan Banyuwangi.
Hera F. Haryn menuturkan, bahwa, “Pagelaran ini merupakan wujud komitmen Bakti BCA untuk mendorong generasi muda Indonesia lebih mencintai kebudayaan nusantara. Sebagai pemilik masa depan bangsa, kami berharap mereka bisa bangga memiliki identitas yang otentik sebagai bangsa yang merdeka dan kaya budaya.”
Secara garis besar pagelaran itu menceritakan kisah perjalanan Dewi Supraba yang diutus para dewa untuk menyelamatkan kahyangan. Dikemas dalam bentuk drama musikal kolosal yang dipadu dengan orkestra musik nusantara dengan sentuhan teknologi modern yang memukau.
Irwan Riyadi sutradara dan penulis naskah pagelaran mengatakan, “Sejak lama, Bakti BCA telah memberikan dukungan kepada Swargaloka untuk menyelenggarakan pagelaran. Kami sangat mengapresiasi kontribusi BCA untuk melestarikan budaya Indonesia dengan mewadahi, serta mempromosikan karya dan ekspresi budaya Indonesia. Guna menarik perhatian generasi muda, kami menyuguhkan kisah-kisah legendaris yang dikemas secara kekinian, memanfaatkan teknologi tanpa meninggalkan akar budaya kita.”
Pasar Kangen
Merupakan ajang tahunan yang telah diadakan sejak 2007 di Yogyakarta. Acara ini menyuguhkan kehangatan tradisi yang disalurkan melalui kuliner nusantara dan kerajinan lokal dalam balutan suasana tempo dulu. Berangkat dari kecintaan yang sama terhadap tradisi lokal, Bakti BCA berkolaborasi dengan Pasar Kangen untuk turut menyemarakkan acara.
Pasar Kangen menampilkan lebih dari 60 booth produk UMKM lokal, seperti es goyang, wedang ronde, kerak telor, sate koyor khas Lumajang, dawet ireng, hingga selendang mayang. Hajatan istimewa ini juga melibatkan UMKM binaan Bakti BCA dan BCA Bangga Lokal untuk turut menjajakan produk-produk unggulan mereka.
Tidak kurang dari delapan booth UMKM binaan Bakti BCA hadir di Pasar Kangen, antara lain coffee truck Doesoen Kopi Sirap, Wisata Wayang Desa Wukirsari, kecap Djoe Hoa, karya Sekolah Binaan Bakti BCA, hingga Wastra Bakti BCA yang membawa ragam wastra nusantara dari Kampoeng Batik Gemah Sumilir dan Desa Wisata Sijunjung. Adapun untuk booth Bangga Lokal akan diisi oleh produk-produk dari Agung Ngoro, Bakpiaku, Getook, hingga Dagadu Djokdja.
Pendiri Pasar Kangen Ong Hari Wahyu menambahkan, “Kami melihat keselarasan misi yang diusung oleh BCA, yaitu untuk dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat, terutama UMKM lokal.”
Selain berburu kudapan tradisional, pengunjung Pasar Kangen dapat bersenandung bersama alunan musik yang memadukan elemen kontemporer dengan kekayaan budaya Indonesia, yang dibawakan oleh Jogja Hip Hop Foundation, Angklung Malioboro, dan Ririn Sinden Gemoy.
Pasar Kangen kali ini juga menyelenggarakan berbagai lomba 17-an yang bisa diikuti untuk menambah semarak acara dengan nuansa kebersamaan dan keceriaan khas perayaan kemerdekaan. Seluruh rangkaian kegiatan ini dapat ditemukan di area mini stage Pasar Kangen.
“Kami sangat antusias untuk menghadirkan pasar rakyat bersama Pasar Kangen kepada masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya. Melalui inisiatif ini, kami berharap dapat menginspirasi kecintaan yang lebih mendalam terhadap produk lokal serta mendorong semangat pelestarian budaya Indonesia,” kata Hera F. Haryn. (*)