Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PGI Kritik Freeport Tidak Ikut Memperkuat Pertanian di Papua

Reporter

Editor

Agung Sedayu

image-gnews
Sagu diolah dari pohon rumbia di Kampung Numbrat, Distrik Kebar, Kabupaten Tambrauw.Tempo/Francisca Christy Rosana
Sagu diolah dari pohon rumbia di Kampung Numbrat, Distrik Kebar, Kabupaten Tambrauw.Tempo/Francisca Christy Rosana
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Biro Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) Papua, Ronald Rischard Tapilatu, menyayangkan terabaikannya potensi pertanian di Timika dan Wamena. Ronald mengatakan, hasil pertanian di kedua wilayah tersebut bisa dikembangkan untuk mendorong ketahanan pangan dan menghindari ketergantungan pada pangan dari luar Papua.

"Di Timika, di Wamena, kita orang punya wortel, kentang dan macam-macam hasil kebun. Tapi itu tidak dimaksimalkan dan tidak bisa dipasarkan, tidak ada yang beli," kata Ronald saat ditemui usai menghadiri diskusi bertajuk transformasi Pangan Negara Kepulauan, di Jakarta, Rabu, 21 Agustus 2024. 

Ronald berpendapat, seandainya potensi pertanian di Papua digarap serius, hal itu bisa mendorong diversifikasi pangan. Ronald juga menyayangkan minimnya keterlibatan Freeport yang memiliki puluhan ribu pekerja di Papua.

Kata Ronald, pengembangan pertanian oleh masyarakat lokal di Papua akan berjalan ketika ada pasar yang bisa menyerap hasil pertanian. Namun yang terjadi saat ini justru bahan pangan didatangkan dari luar Papua. 

"Telur, kentang, wortel, itu didatangkan dari Jawa. Bahkan ayam, ha, ayam toh, kenapa tidak kita di Papua yang sediakan. Ayam bisa hidup di Papua, to? Maksud saya kalau diberdayakan, untuk kebutuhan Freeport bisa dipasok oleh orang Papua," katanya.

Minimnya keinginan pemerintah memberdayakan pertanian, kata dia, justru malah dibarengi dengan penjajahan terhadap pangan lokal orang Papua. Kantong-kantong hutan sagu di Papua Selatan dan Papua Barat, kata Ronald, banyak yang dibabat habis untuk proyek perkebunan skala besar.

Perkataan Ronald tersebut sejalan dengan data Auriga Nusantara, yang mencatat bahwa Papua telah kehilangan lebih dari 600 ribu hektar hutan dalam dua dekade terakhir. Diperkirakan sekitar 112 ribu hutan di Papua dibabat untuk dijadikan perkebunan sawit.

"Setelah sagu dibabat, hutan ditebang, tiba-tiba dibilang ketahananan pangan di Papua buruk. Kita dikasih beras, standar pangannya beras. Kita orang Papua tidak cocok makan beras. Salah besar kalau standar yang dipakai adalah beras," kata Ronald.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ronald mengatakan perubahan pola konsumsi pangan tersebut terjadi karena kegagalan pemerintah dalam menciptakan sistem pangan di tingkat lokal. Penerapan standar Jakarta di Papua, kata dia, makin membuat ketimpangan pangan semakin lebar.

"Ketergantungan akan beras ini harus diubah karena pola konsumsi pangan berpengaruh terhadap kondisis masyarakat lokal. 

Warga setempat diam-diam mulai direcoki oleh pangan seperti mie instan dan beras," kata Ronald. "Masyarakat Papua tidak akan tergantung pada beras dan mie instan seandainya hutan tidak dibabat," dia menegaskan.

Pemerintah Prabowo berencana mencetak sawah baru seluas 350 ribu hektar di Papua Selatan. Perkebunan tebu skala besar untuk bioetanol di wilayah tersebut juga sedang dikebut. 

Ronald mengatakan proyek tersebut menempatkan orang Papua sebagai penonton.

“Itu hanya semata-mata untuk kepentingan ekonomi pemerintah pusat, orang Papua tidak makan beras, kami punya sagu. Itu food estate malah membabat hutan, menghilangkan sumber penghidupan,” katanya.

Pilihan Editor: Daftar Formasi CPNS KKP 2024 untuk Lulusan SMA hingga S2 dan Kisaran Gajinya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gara-gara Dorongan Netizen, IShowSpeed Minta Diantar ke Papua

1 jam lalu

Youtuber, IShowSpeed. Foto: Instagram.
Gara-gara Dorongan Netizen, IShowSpeed Minta Diantar ke Papua

Pengalaman dua kali menggelar siaran langsung di Indonesia dengan jumlah penayangan memecahkan rekor membuat IShowSpeed ingin mengadakannya di Papua.


Di Tengah Perubahan Iklim, Bulog Sebut Metode Pertanian dan Distribusi Tradisional Tak Lagi Memadai

13 jam lalu

Petani menanam padi di area persawahan kering yang dialiri air memakai mesin pompa di kawasan Babelan, Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 5 September 2023. BMKG memprediksi sejumlah wilayah Indonesia bakal berstatus waspada kekeringan sampai dengan November karena dipengaruhi oleh fenomene El Nino. TEMPO/Tony Hartawan
Di Tengah Perubahan Iklim, Bulog Sebut Metode Pertanian dan Distribusi Tradisional Tak Lagi Memadai

Direktur Bulog mengatakan ada kebutuhan mendesak untuk menyikapi produksi beras di tengah perubahan iklim.


Kesebelasan Jawa Timur Jadi Kampiun PON 2024, Ini Daftar Peraih Medali Emas Sepak Bola PON dari Masa ke Masa

13 jam lalu

Tim sepak bola Jawa Timur menunjukkan medali emas saat  upacara penghormatan pemenang seusai pertandingan final PON XXI Aceh-Sumut 2024 melawan Jawa Barat di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Aceh, Rabu 18 September 2024. Tim sepak bola Jawa Timur berhasil meraih medali emas setelah mengalahkan Jawa Barat dengan skor 1-0. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Kesebelasan Jawa Timur Jadi Kampiun PON 2024, Ini Daftar Peraih Medali Emas Sepak Bola PON dari Masa ke Masa

Jawa Timur berhasil juara cabang olahraga sepak bola putra di PON 2024 Aceh-Sumatera Utara. Siapa peraih medali emas sepak bola sepanjang PON?


Agroforestri Salak Indonesia Menerima Pengakuan Sistem Warisan Pertanian GIAHS dari FAO

19 jam lalu

Budidaya salak di Bali  dengan sistem budidaya kolam ikan karper di Austria dan sistem agroforestri Kakao di Sao Tome dan Principe pada 19 September 2024 dapat penghargaan dari FAO. Sumber: dokumen FAO
Agroforestri Salak Indonesia Menerima Pengakuan Sistem Warisan Pertanian GIAHS dari FAO

Budidaya salak di Bali dengan sistem budidaya kolam ikan karper di Austria dan sistem agroforestri Kakao di Sao Tome dan Principe dapat penghargaan.


OPM Klaim Ada Operasi Militer Indonesia untuk Bebaskan Pilot Susi Air

23 jam lalu

TPNPB OPM merilis foto dan video kondisi terbaru Pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens pada Rabu, 7 Februari 2024. Foto dan video itu dirilis tepat setahun sejak mereka menyadera sang pilot. Dok. TPNPB OPM
OPM Klaim Ada Operasi Militer Indonesia untuk Bebaskan Pilot Susi Air

Sebby Sambom mengklaim adanya upaya operasi militer yang dilakukan oleh TNI untuk membebaskan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens


Terpopuler: Sec Bowl Kuningan Tutup Permanen, Nama Megawati Terseret Kasus Jet Pribadi yang Digunakan Kaesang

23 jam lalu

Sec Bowl. Foto : Instagram/Rius Vernandes,
Terpopuler: Sec Bowl Kuningan Tutup Permanen, Nama Megawati Terseret Kasus Jet Pribadi yang Digunakan Kaesang

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Kamis, 19 September 2024, dimulai dari penutupan restoran Sec Bowl di Kuningan secara permanen.


Pemerintah Segera Kuasai 61 Saham Freeport, Jokowi: Freeport Sekarang Bukan Milik Amerika

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo berbincang dengan CEO Freeport-McMoRan sekaligus Presiden Komisaris PT Freeport Indonesia Richard Adkerson di tambang Grasberg, Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, Kamis, 1 September 2022. Jokowi juga mengunjungi  Deep Mill Level Zone (DMLZ) underground untuk meninjau tempat ibadah yang berada di bawah tanah. Tempat ibadah tersebut adalah Masjid Jami Baabul Munawwar dan Gereja Oikumene Soteria.  Foto : Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden
Pemerintah Segera Kuasai 61 Saham Freeport, Jokowi: Freeport Sekarang Bukan Milik Amerika

Setelah Mind ID menguasai 51 persen saham PT Freeport Indonesia, Jokowi berujar, pemerintah akan menambah penguasaannya hingga 61 persen


Bulog Gelar Indonesia International Rice Conference di Bali, Apa yang Akan Dibahas?

1 hari lalu

Petani memanen padi di Padangan, Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis 7 Maret 2024. Sekitar 20 hektare lahan pertanian di kawasan itu terdampak banjir akibat tanggul waduk jebol. ANTARA FOTO/Muhammad Mada
Bulog Gelar Indonesia International Rice Conference di Bali, Apa yang Akan Dibahas?

Acara Bulog bertajuk Rice Resilience: Adapting to Global Challenges ini berlangsung di International Convention Center - The Westin Nusa Dua, Bali.


Dirjen GTK Kemendikbud: Lulusan SMA di Papua Bisa Jadi Guru SD

1 hari lalu

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan atau Dirjen GTK Nunuk Suryani saat memberikan kuliah umum arah kebijakan Kemendikbudristek terkait pendidikan profesi guru di Universitas Maritim Raja Ali Haji atau UMRAH, Kepulauan Riau pada Rabu, 15 Mei 2024. TEMPO/Intan Setiawanty.
Dirjen GTK Kemendikbud: Lulusan SMA di Papua Bisa Jadi Guru SD

Kebutuhan jumlah guru di Provinsi Papua masih belum seimbang.


Permintaan TPNPB-OPM ke Pemerintah Indonesia soal Pembebasan Pilot Susi Air, Apa Saja?

2 hari lalu

TPNPB OPM membantah soal informasi bahwa pihaknya akan membebaskan Philips pada 7 Februari 2024. Hingga kini, TPNPB-OPM masih menunggu sikap Pemerintah Indonesia dan Selandia Baru yang belum berbicara dengan pihaknya. Dok. TPNPB OPM
Permintaan TPNPB-OPM ke Pemerintah Indonesia soal Pembebasan Pilot Susi Air, Apa Saja?

TPNPB-OPM mengumumkan proposal pembebasan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens. Berikut permintaannya ke pemerintah Indonesia.