Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemerintah Bagi-bagi Izin Tambang, Ganjar Pranowo: Kalau Pengelolaannya Anti KKN, Indonesia Kaya Raya

image-gnews
Ketua Umum Keluarga Gadjah Mada (Kagama) Ganjar Pranowo saat berbicara dalam peluncuran buku Menuju Indonesia Emas di UGM Yogyakarta, Senin 19 Agustus 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Ketua Umum Keluarga Gadjah Mada (Kagama) Ganjar Pranowo saat berbicara dalam peluncuran buku Menuju Indonesia Emas di UGM Yogyakarta, Senin 19 Agustus 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPOCO, Yogyakarta - Mantan Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo menyoroti kebijakan pemerintah Indonesia yang belakangan gencar bagi-bagi izin tambang ke organisasi masyarakat atau Ormas.

Hal itu disampaikan Ganjar yang juga Ketua Umum Keluarga Gadjah Mada (Kagama) secara daring di sela peluncuran buku Menuju Indonesia Emas kerjasama Lembaga Sustainitiate dengan Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat (DPKM) UGM di UGM Yogyakarta, Senin 19 Agustus 2024.

Ganjar mulanya menyoroti ihwal isu energi alternatif dan energi terbarukan yang kian jadi perhatian dunia di tengah menipisnya sumber daya alam sebagai sumber energi tak terbarukan. 

"Saat ini dunia sedang menghadapi transisi energi, yang menjadi persoalan bagaimana transisi energi itu akan dilakukan dan sumber daya apa yang kita miliki untuk melakukan itu demi mewujudkan kemandirian bidang energi," kata Ganjar.

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu pun melihat sejumlah upaya sudah mulai dilakukan berbagai pihak. Misalnya dalam sektor transportasi yang mengarah ke kendaraan listrik. 

Untuk mendukung keberadaan kendaraan listrik ini, Ganjar menuturkan kebutuhan baterai menjadi sorotan karena Indonesia masih belum bisa menyediakannya secara massal.

"Padahal kita punya potensi nikel, yang menarik sekarang karena banyak yang mencoba menambang, distribusinya makin lengkap dan banyak yang mendapatkan alokasi (hak untuk menambang) itu," kata dia.

"Sekarang kita jadi punya PR (pekerjaan rumah) bagaimana agar tata kelola pertambagan itu bisa berjalan baik dan bermanfaat," imbuh Ganjar.

Ganjar meyakini, jika tata kelola tambang seperti nikel sebagai bahan baku baterai kendaraan listrik itu bisa berjalan dengan baik, seharusnya mimpi Indonesia mandiri energi di sektor transportasi ini tak perlu menunggu lama lagi.

"Pengelolaan tambang itu di satu titik, jika dilakukan secara benar oleh negara, hanya  satu material nikel saja kekayaan negara kita tinggi sekali," kata Ganjar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Itu baru nikel saja, kalau dalam kandungan bumi itu ada material lain yang juga dikuasai dan dimanfaatkan dengan baik oleh negara, Indonesia menjadi lebih kaya lagi," imbuh Ganjar.

Untuk dapat mengelola sumber sumber tambang itu secara benar dan hasilnya dikembalikan untuk masyarakat, ujar Ganjar, butuh komitmen dari tata kelola pemerintahan yang baik.

"Pemerintahan yang baik ini yang punya integritas dan anti KKN (korupsi, kolusi, nepotisme), jangan kalau ada kritik kemudian yang mengkritik dipecat," kata Ganjar.

Ganjar menuturkan dari sektor pertambagan yang izinnya semakin meluas ini saja, betapa krusialnya peran intelektual, ahli, dan juga kampus untuk bisa terlibat di dalamnya.

"Gerakan sosial, kritik, peran intelektual dalam mengawal (pengelolaan dan pemanfaatan tambang) ini ke depan mungkin akan sangat berat, terutama mereka intelektual yang berada di kampus pemerintah," ujarnya.

"Untuk melaksanakan (pengawalan pada kebijakan pemerintahan) ini ke depan tentu akan ada banyak tekanan," kata Ganjar.

Direktur Sustainitiate Nazir Foead menuturkan mimpi Indonesia Emas bisa tercapai dengan kemandirian di berbagai sektor penting penyangga kehidupan berbangsa dan bernegara. Menurut dia, kemandirian itu akan lahir ketika Indonesia bisa menangani persoalan persoalan fundamental tanpa harus bergantung kepada negara lain.

"Untuk mencapai kemandirian itu kampus seperti UGM berperan menghasilkan riset riset yang berkaca pada kebutuhan khlayak agar dapat diwujudkan pemerintah bersama industri industri terkait," kata dia.

Pilihan Editor: Usai Dilantik Jokowi, Bahlil: NU sudah Rampung, Konsesi Tambang Muhammadiyah masih Dicari

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


KPK Periksa Direktur PT Rohijireh Mulia di Kasus Korupsi Abdul Gani Kasuba

6 jam lalu

Juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Tessa Mahardhika ditemui di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa, 3 September 2024. TEMPO/Defara
KPK Periksa Direktur PT Rohijireh Mulia di Kasus Korupsi Abdul Gani Kasuba

Pemeriksaan ini untuk mendalami dugaan pencucian uang yang dilakukan Abdul Gani Kasuba


Soal Gerakan Coblos 3 Paslon di Pilkada Jakarta, Anies dan Ganjar Respons Begini

6 jam lalu

Soal Gerakan Coblos 3 Paslon di Pilkada Jakarta, Anies dan Ganjar Respons Begini

Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo buka suara soal munculnya gerakan coblos 3 paslon di Pilkada Jakarta.


Sejarah Singkat dan Sepak Terjang Perusahaan Tambang Vale Indonesia

1 hari lalu

Sejumlah operator dump truck mengangkut slag atau limbah nikel ke tempat penampungan khusus Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di kawasan pertambangan PT Vale Indonesia, Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Jumat 2 Agustus 2024. Sejak 2018, PT Vale telah mendapatkan Izin Pemanfaatan Limbah B3 dan hingga saat ini limbah nikel yang jumlahnya mencapai 4,6 juta ton per tahun tersebut telah dimanfaatkan untuk material konstruksi jalan dan lapisan atas jalan khusus tambang. ANTARA FOTO/Basri Marzuki
Sejarah Singkat dan Sepak Terjang Perusahaan Tambang Vale Indonesia

Vale Indonesia adalah salah satu perusahaan tambang yang dikenal karena fokusnya di industri pertambangan, tepatnya pengolahan nikel terintegrasi.


Presiden Jokowi Bertemu Sejumlah Petinggi Vale Indonesia, Ini yang Dibahas

1 hari lalu

Direktur PT Vale Indonesia Febriany Eddy ditemui usai pertemuan dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis, 5 September 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Presiden Jokowi Bertemu Sejumlah Petinggi Vale Indonesia, Ini yang Dibahas

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menerima kunjungan petinggi PT Vale Indonesia Tbk di Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis lalu. Apa yang dibahas?


Andika Perkasa-Hendrar Prihadi Lakukan Ini untuk Perkuat Barisan di Pilgub Jateng

2 hari lalu

Bakal Calon Gubernur Jateng Andika Perkasa saat berbincang dengan kader PDIP saat rapat kerja khusus di aula kantor DPC PDIP Kudus, Sabtu, 7 September 2024. ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif
Andika Perkasa-Hendrar Prihadi Lakukan Ini untuk Perkuat Barisan di Pilgub Jateng

Andika Perkasa-Hendrar Prihadi telah menemui kader PDIP di sejumlah daerah, seperti Ungaran, Salatiga, dan Kudus.


Paus Fransiskus Bicara Tambang di Papua Nugini: Harus Mengutamakan Keadilan

2 hari lalu

Foto udara ribuan umat menghadiri misa yang dipimpin Paus Fransiskus di John Guise Stadium, Papua Nugini, Minggu, 8 September 2024. Sebanyak 35 ribu umat dari 22 provinsi di Papua Nugini menghadiri misa tersebut. TEMPO/Fransisca Christy
Paus Fransiskus Bicara Tambang di Papua Nugini: Harus Mengutamakan Keadilan

Dalam perjalanan apostoliknya di Jakarta, Paus Fransiskus juga bicara soal tambang.


Ketika Ganjar Bantu Menangkan Kader PDIP di Pilkada 2024

3 hari lalu

Ketua Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan Ganjar Pranowo memberikan keterangan di Universitas Brawijaya, Kota Malang, Jawa Timur, Jumat 6 September 2024. ANTARA/Ananto Pradana
Ketika Ganjar Bantu Menangkan Kader PDIP di Pilkada 2024

Ganjar Pranowo sudah menjadwalkan road show ke sejumlah daerah untuk menemui setiap bakal calon kepala daerah dari PDIP.


Tanggapan Jokowi dan Ganjar soal Fenomena Kotak Kosong di Pilkada 2024

3 hari lalu

Presiden Joko Widodo berbincang dengan Mensesneg Pratikno (kiri) dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo (tengah) di sela-sela kunjungan kerja di SMK N Jawa Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu, 30 Agustus 2023. Presiden Joko Widodo mengapresiasi program sekolah gratis berbasis asrama yang dirintis Pemprov Jawa Tengah di bawah kepemimpinan Gubernur Ganjar Pranowo sejak tahun 2014 dengan tujuan memberikan akses pendidikan gratis bagi masyarakat kurang mampu, dan sekolah tersebut telah bekerjasama dengan sejumlah perusahaan dan industri di dalam maupun luar negeri untuk penyerapan tenaga kerja para lulusannya. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Tanggapan Jokowi dan Ganjar soal Fenomena Kotak Kosong di Pilkada 2024

Menurut Jokowi, kotak kosong adalah bagian dari demokrasi di masyarakat. Sementara Ganjar berpendapat begini.


Soal Ormas Lakukan Pungutan Liar Uang Keamanan, Polres Jakarta Barat Imbau Warga Lapor

3 hari lalu

Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol M Syahduddi memberikan keterangan pers saat rilis kasus dugaan penyalahgunaan narkoba di Polres Metro Jakarta Barat, Jakarta, Senin, 8 Januari 2023. Polisi menangkap artis Ibra Azhari berserta kekasihnya yaitu NDY dan menetapkan keduanya sebagai tersangka  atas penyalahgunaan narkoba serta mengamankan barang bukti sabu hingga alprazolam. Kasus narkoba kali ini adalah yang kelima bagi Ibra Azhari. TEMPO/M Taufan Rengganis
Soal Ormas Lakukan Pungutan Liar Uang Keamanan, Polres Jakarta Barat Imbau Warga Lapor

Polres Jakarta Barat telah menangkap dan menetapkan dua anggota Ormas yang melakukan pungutan liar dan pengerusakan terhadap toko buah di Kembangan.


Polisi Bebaskan 8 dari 10 Anggota Ormas yang Diduga Aniaya Pedagang Buah di Kembangan

3 hari lalu

Sariffudin alias Cepal (30 tahun) dan Ade Muhamad Wahyudi (36 tahun), anggota ormas yang palak dan aniaya pedagang buah di Kembangan ditetapkan sebagai tersangka oleh Polres Metro Jakarta Barat, Jumat, 6 September 2024. Tempo/M. Faiz Zaki
Polisi Bebaskan 8 dari 10 Anggota Ormas yang Diduga Aniaya Pedagang Buah di Kembangan

Polisi sebut, hanya dua pelaku yang secara nyata terbukti menganiaya pedagang buah di Kembangan, Jakarta Barat.