Lim Kim mengatakan anak muda yang kini didominasi oleh generasi Z, lebih tertarik dengan investasi tidak langsung daripada langsung. Investasi tak langsung itu seperti membeli tanah atau properti yang sulit untuk mereka jangkau.
Tak hanya itu, dia mengatakan generasi muda juga mulai memiliki pandangan bahwa investasi di pasar modal berpotensi berimbal hasil tinggi. Kondisi ini disebut dapat membantu tujuan finansial masa depan mereka.
“Dengan terus meningkatnya minat dan partisipasi anak muda dalam berinvestasi di pasar modal, terutama investasi saham, perlu adanya dukungan edukasi dan inovasi agar tingkat literasi investasi anak muda di pasar modal terus berkembangdan bisa mendukung pertumbuhan perekonomian dalam skala nasional maupun regional,” kata dia.
AIC 2024 akan menyajikan literasi finansial serta pengalaman komprehensif di dunia investasi saham baik melalui kelas edukasi maupun pengalaman investasi saham secara langsung. Selain itu, acara ini juga akan memberikan pengetahuan terhadap anak muda soal investasi berbasis Environmental, Social, and Governance dari para ahlinya.
ASEAN Investment Challenge 2024 ini didukung oleh empat bursa saham di ASEAN, yaitu Bursa Malaysia, Bursa Efek Indonesia, Bursa Singapura, dan Bursa Efek Thailand. Kompetisi di Indonesia mengundang 250 universitas ternama di Indonesia untuk mengikuti acara ini AIC 2024 diharapkan bisa membuka pintu anak muda di Indonesia untuk memanfaatkan potensi investasi sebagai instrumen yang relevan dan berkelanjutan untuk meningkatkan roda ekonomi.
Selain itu, acara ini juga diharapkan dapat memberikan kesempatan bagi peserta untuk memahami nilai strategi bertransaksi saham mereka dan memahami perbedaan antara transaksi saham secara pasif dan aktif.
“Hal ini akan meningkatkan potensi dan keahlian para anak muda tersebut karena selama AIC 2024, karena mereka memperoleh edukasi yang fundamental dalam bertransaksi saham seperti pengenalan investasi dasar, penggunaan analisa teknikal serta fundamental, pengelolaan risiko, pengelolaan emosi dalam bertransaksi saham, serta mengulik saham-saham berbasis ESGm,” kata Lim Kim.
Pilihan Editor: Anggaran 2025 Kementerian PUPR Merosot Lebih dari 50 Persen di Angka Rp 75,63 Triliun