TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah telah mengumumkan anggaran program prioritas presiden terpilih Prabowo Subianto, makan bergizi gratis, sebesar Rp 71 triliun pada 2025. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan angka tersebut sudah dihitung dengan tetap memastikan defisit APBN yang dijaga dalam rentang 2.29-2.82 persen terhadap Produk Domestik Bruto atau PDB.
Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri turut merespons target tersebut. Menurut dia, dengan memastikan anggaran berada dalam rentang target defisit, berarti pemerintah menjamin kebijakan fiskal yang berhati-hati akan dilanjutkan. “Saya kira ini penting sekali, karena implikasinya pemerintah saat ini dan ke depan akan tetap menjaga disiplin fiskal di bawah 3 persen,” kata Chatib Basri lewat akun X pribadinya, dikutip Selasa, 25 Juni 2024.
Menteri era Presiden Suslilo Bambang Yudhoyono itu mengatakan hal ini baik untuk meyakinkan pasar. Ia mengatakan pelemahan nilai tukar rupiah memang salah satunya disebabkan oleh faktor eksternal, yakni penguatan dolar AS. Namun kekhawatiran pasar atas kesinambungan fiskal Indonesia juga berpengaruh.
Investor menghawatirkan defisit fiskal yang akan meningkat untuk mengakomodasi program-program pemerintah baru. Chatib Basri mengatakan kekhawatiran itu akan memperparah pelemahan rupiah. “Pasar khawatir jika fiskal Indonesia menjadi tidak sustainable,” kata dia.
Dalam situasi ekonomi global dalam ketidakpastian dan tingkat suku bunga di Amerika Serikat diperkirakan masih bertahan tinggi setahun ke depan, penjelasan bahwa fiskal disiplin, merupakan sesuatu hal yang amat penting. Karena itu, Chatib Basri mengapresiasi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Keuangan, dan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran yang mengumumkan anggaran makan bergizi gratis sekaligus menunjukkan komitmen menjaga defisit anggaran.
Dengan rentang defisit yang ditetapkan, Chatib Basri memperkirakan rasio utang terhadap PDB tahun 2025 akan berada pada kisaran 37-38 persen. Angka ini bahkan lebih rendah dari rasio utang pada 2023 yang sebesar 39 persen.
Pilihan Editor: Prabowo Diprediksi Kurangi Anggaran Infrastruktur hingga Bansos demi Jalankan IKN dan Makan Gratis