TEMPO.CO, Jakarta - Berita terkini yang banyak mendapat perhatian pembaca adalah mengenai bantahan Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Drajad Wibowo, mengenai kabar pasangan presiden-wakil presiden terpilih itu akan menaikkan rasio utang terhadap PDB menjadi 50 persen. Dia menyebut kabar dari salah satu media itu misinformasi.
Berita lain yang juga banyak dibaca adalah tentang Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono yang memastikan sarana prasarana dasar di Ibu Kota Nusantara atau IKN siap digunakan untuk mendukung upacara HUT ke-79 Kemerdekaan Indonesia. Termasuk kesiapan jalan tol menuju kawasan ibu kota baru tersebut.
Lalu berita mengenai pendapat pengamat Komoditas dan Mata Uang DCFX Futures, Lukman Leong, yang menyatakan bahwa rupiah berpeluang melemah jika tidak ada langkah antisipasi yang pas dari Bank Indonesia.
Kemudian berita mengenai penggabungan alias merger PT Angkasa Pura I (AP I) dan PT Angkasa Pura II (AP II) menjadi PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports menuai polemik. Karyawan melayangkan protes dan meminta penundaan penggabungan kedua Badan Usaha Milik Negara atau BUMN bidang pengelolaan bandara tersebut. Namun, pemerintah bergeming dan kebijakan tetap dijalankan.
Berikut rangkuman berita terkini Tempo.co:
- TKN Bantah Prabowo akan Menaikkan Rasio Utang 50 Persen
Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Drajad Wibowo, menepis kabar pasangan presiden-wakil presiden terpilih itu akan menaikkan rasio utang terhadap PDB menjadi 50 persen. Dia menyebut kabar dari salah satu media itu misinformasi.
“Berita Bloomberg itu misinformasi,” kata Politikus Partai Amanat Nasional itu saat dihubungi pada Selasa, 18 Juni 2024.
Drajad menyebut Prabowo dan Tim Kampanye Nasional tak pernah menyatakan akan menaikkan rasio utang itu di forum apapun. Dia menyayangkan salah satu media itu tak menyebut sumber terkait usulan menaikkan rasio utang 50 persen ini.
Dalam debat calon presiden pada 7 Januari 2024 lalu Prabowo sempat berkata tidak ada masalah jika rasio utang menyentuh angka 50 persen terhadap PDB. Meski demikian, Drajad keberatan jika pernyataan tersebut dianggap sebagai rencana menaikkan rasio utang. "Jadi pernyataan Pak Prabowo dalam debat itu jangan dipelintir," ujarnya.
Mengutip Reuters, berita mengenai rencana kenaikan rasio utang hingga 50 persen terhadap PDB oleh Prabowo semula diberitakan oleh situs Bloomberg News. Dalam laporan Bloomberg disebut salah seorang sumber memaparkan rencana Prabowo mengerek rasio utang selama masa kepemimpinannya.
Berita lengkap bisa dibaca di sini.