TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah akan mengatur kembali Harga Eceran Tertinggi atau HET beras. Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan relaksasi HET saat ini masih sesuai ketetapan sebelumnya hingga 31 Mei 2024. “Harmonisasi kembali sedang dibahas di tingkat Kementerian dan Lembaga,” ujarnya lewat pesan singkat Jumat, 24 Mei 2024.
Sebelumnya pemerintah sudah menetapkan relaksasi dengan menaikan HET beras premium di delapan wilayah. Arief mengatakan kebijakan HET didasarkan oleh penyesuaian kenaikan keseluruhan faktor produksi. Pemerintah menurutnya mengupayakan harga bisa tetap wajar di tingkatan petani.
Sementara itu, untuk menjaga stabilisasi dan kecukupan pemerintah menyerap produksi petani lokal untuk masuk cadangan pangan pemerintah atau CPP. “Saat ini pemerintah sudah menyerap 500 ton di tingkat petani dan menjaga stok Bulog lebih dari 1 juta ton,” kata dia.
Ketua Komunitas Industri Beras Rakyat (KIBAR) Syaiful Bahari mengatakan rencana kenaikan HET akan berdampak pada kenaikan harga beras di pasaran. Kenaikan HET menurut dia menandakan pemerintah tidak sanggup lagi menurunkan harga beras karena harga di pasar yang sudah sangat tinggi. “HET naik juga disebabkan akan masuk panceklik. Ini kemungkinan akan memacu lagi harga beras,” ujarnya kepada Tempo, 24 Mei 2024.
Syaiful mengatakan saat ini kenaikan biaya produksi petani terus meningkat, salah satunya pupuk. Untuk itu, ia mengatakan pemerintah harus mengatur semuanya dari hulu. Ketersedian dan realisasi pupuk subsidi harus dilakukan segera untuk menjaga harga di musim panceklik. Jika tidak, ia mengatakan, Indonesia akan terus bergantung pada impor beras.
Banjir beras impor dan turunnya harga gabah menurut dia selama ini hanya akan menguntungkan pelaku usaha beras besar, sementara petani tidak.
Acing, pemilik Toko Beras Sinar Makmur di Pasar Palmerah mengaku sudah mendengar rencana kenaikan harga beras. Menurut dia pemerintah harus melakukan intervensi agar harga tidak melambung tinggi dan pedagang tetap diuntungkan. Menurut dia penyaluran beras harus terus dikawal agar tidak menguntungkan tengkulak atau pedagang besar saja. “Penyalurannya harus terus dikawal,” ujarnya saat dijumpai di pasar Palmerah, 24 Mei 2024.
Untuk menjaga harga stabil dan stok memenuhi, Acing berharap pemerintah tetap mempertahankan cadangan beras untuk pasokan ke pedagang.