"Kami sudah menyampaikan mengenai implikasi ini dan memohon maaf. Sampai pesawat tersebut belum bisa diterbangkan, kami akan terus menyediakan dua pesawat untuk mengantar para jemaah dari Makassar."
Selain itu, Garuda Indonesia juga melakukan pengaturan flow atau arus keberangkatan. Kemudian, juga memastikan bahwa aircraft readiness pesawat-pesawat Garuda.
"Tentu saja kami akan tingkatkan. Mohon maaf, mengenai terjadi keterlambatan. Kami juga mengakui memang ada banyak sekali penerbangan delay akibat adanya satu pesawat yang kami sewa, yang sampai hari ini belum sampai," tutur Irfan.
Pada 15 Mei 2024, penerbangan pesawat Garuda Indonesia GA-1105 rute Makassar-Madinah terpaksa harus kembali ke bandara asal atau return to base (RTB), setelah sempat lepas landas dari Bandara Sultan Hasanudin, Makassar. Prosedur RTB diambil pasca muncul percikan api, guna memitigasi risiko keselamatan dan keamanan operasional penerbangan.
Pilihan Editor: Starlink Jalin Kerja Sama di Sektor Kesehatan, Trenggono Tak Mau Ketinggalan Lihat Peluang bagi Nelayan