TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Irfan Setiaputra menyebut 100 penerbangan maskapai tersebut terganggu imbas insiden percikan api di pesawat yang menerbangkan calon jemaah haji dari Makassar pada 15 Mei 2024 lalu. Hingga kini, pesawat Boeing 747-400 itu masih belum laik operasi.
Selama pesawat masih dalam pemeriksaan dan perbaikan, Garuda Indonesia menggunakan dua pesawat cadangan untuk menerbangkan calon jemaah haji dari Makassar. Kedua pesawat tersebut, kata dia, merupakan pesawat yang digunakan untuk penerbangan biasa.
"Sampai nanti tanggal 25, itu akan mempengaruhi sekitar 100 penerbangan regular, baik domestik maupun internasional," kata Irfan dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VIII DPR RI di Senayan pada Senin, 20 Mei 2024.
Irfan menjelaskan, jumlah jemaah yang diterbangkan oleh pesawat Boeing 747-400 itu sebanyak 450 penumpang, sementara Garuda Indonesia tidak memiliki pesawat dengan kapasitas 450 penumpang. Oleh sebab itu, perusahaan menerbangkan jemaah dengan Boeing 777 dan Airbus, masing-masing dengan kapasitas 368 dan 242 penumpang.
Dia menambahkan, Garuda Indonesia melakukan banyak penyesuaian pasca kejadian tersebut. Beberapa perubahan yang dilakukan secara signifikan adalah pesawat berbadan lebar diganti dengan pesawat berbadan kecil.
Selanjutnya: "Kami sudah menyampaikan mengenai implikasi ini...."