TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih belum lepas dari angka Rp 16 ribu. Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada hari ini Jumat, 19 April 2024 bakal menguat.
"Mata uang rupiah fluktuatif, namun (bakal) ditutup menguat di rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.200," katanya pada Kamis, 18 April 2024.
Pada akhir perdagangan Kamis, 18 April 2024 kurs rupiah ditutup menguat ke level Rp 16.179 per dolar AS. Ibrahim menyebut, peringatan dari pejabat Federal Reserve menjadi salah satu sentimen melemahnya dolar AS. Komentar tersebut memperkuat ekspektasi bahwa pengaturan moneter akan tetap ketat untuk jangka waktu yang lebih lama.
Pasar memperkirakan pemotongan suku bunga The Fed sebesar 44 basis poin pada tahun ini. Angka tersebut jauh lebih rendah dari perkiraan awal tahun sebesar 160 basis poin. CME FedWatch Tool menunjukkan, para pedagang sebelumnya memperkirakan The Fed akan mulai menurunkan suku bunga pada Juni.
"Namun, serangkaian data termasuk indeks harga konsumen (CPI) dan penolakan dari para bankir bank sentral telah mengubah ekspektasi tersebut," tutur Ibrahim.
Di samping itu, pengambil kebijakan di Bank Sentral Eropa atau ECB terus menyarankan penurunan suku bunga pada bulan Juni. Pasalnya, inflasi masih berada pada jalur untuk turun kembali ke 2 persen pada tahun depan, meskipun harga-harga masih naik-turun.
Sementara dari dalam negeri, pelemahan dolar AS tak lepas dari sentimen survei penjualan eceran Bank Indonesia Maret 2024. Survei tersebut memperkirakan penjualan eceran bulan Maret tetap kuat. Hal itu seiring dengan meningkatnya aktivitas masyarakat pada periode Ramadan dan tercatat sebesar 222,8 atau tumbuh 3,5 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy).
Berdasarkan kelompoknya, subkelompok sandang tercatat tumbuh sebesar 5,9 persen yoy, kelompok suku cadang dan aksesori 12 persen yoy, serta bahan bakar kendaraan bermotor tumbuh 13,2 persen yoy.
Secara bulanan, penjualan eceran diperkirakan mengalami pertumbuhan sebesar 4,1 persen month-to-month (mtm). Hal tersebut sejalan dengan peningkatan aktivitas masyarakat saat bulan Ramadan dan persiapan Idul Fitri, serta program potongan harga.
Pilihan Editor: Darurat Judi Online: Guru Honorer Ini Kecanduan sampai Tilap HP Ibu dan Terjerat Pinjol untuk Main