Myrda memperkirakan kurs rupiah pada Selasa depan akan bergerak menyesuaikan dengan tren penguatan US$ secara global. Sebagaimana investor global akan melakukan aksi outflow dengan profit taking di pasar obligasi domestik.
Menurut dia, obligasi seri benchmark, seperti FR0100 maupun FR0101, serta seri tenor pendek akan menjadi seri favorit yang akan dijual oleh investor global. Baik dari sisi investor fund manager maupun dari bank sentral negara lain yang menaruh uangnya di pasar obligasi Indonesia.
"Bagi investor fund manager, tentu mereka akan melakukan aksi safe haven measures maupun arbitrage investment. Nah bagi investor central bank negara lain, maka mereka akan berusaha menarik US$ di Indonesia untuk mengisi suplai bagi kebutuhan intervensi nilai tukarnya."
Sedangkan di sisi lain, pelaku pasar seperti importir BBM, pangan, serta importir korporat juga membutuhkan US$. Mereka butuh US$ untuk memenuhi bahan baku produksi bagi kebutuhan rutinnya pada hari pertama pembukaan perdagangan selepas libur panjang.
Dengan kondisi tersebut, kata Myrdal Bank Indonesia (BI) mungkin akan melakukan aksi intervensi agar bisa menahan volatilitas drastis dari pergerakan nilai tukar rupiah. Pelemahan rupiah terhadap US$ diperkirakan akan ditahan untuk tidak melemah ke level psikologis di atas 16 ribu pada Selasa.
"BI akan kembali mengandalkan cadangan devisanya untuk melakukan intervensi di pasar Spot Rupiah, DNDF, maupun pasar sekunder obligasi domestik," tuturnya.
Pada kenyataannya, lanjut Myrdal posisi suplai US$ di dalam negeri saat ini juga tengah menurun. Hal ini seiring dengan surplus neraca dagang yang menurun. Nilai current account defisit berangsur melebar dan tren outflow pasar obligasi yang terus terjadi.
"Kalaupun ada inflow, kemungkinan pelaku pasar keuangan akan masuk ke pasar instrumen keuangan BI, seperti SRBI maupun SVBI, SUVBI dan pasar saham yang porsi net inflow-nya tidak sebesar net outflow di pasar surat utang negara domestik."
Pilihan Editor: Rupiah Kian Melemah, Pengamat Soroti Imbasnya terhadap Kenaikan Harga Impor