TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Bidang Penerbangan Berjadwal Asosiasi Maskapai Penerbangan Indonesia (INACA) Bayu Sutanto memastikan para maskapai memberikan pelayanan prima bagi pilot atau kopilot, agar tidak memaksakan peberbangan di tengah tuntutan tingginya jumlah penumpang menjelang Lebaran.
Ia berujar komitmen harus dilakukan oleh top manajemen untuk mematuhi dan melaksanakan semua prosedur yang ada di operations manual. Aturan itu sudah termaktub dalam aturan internasional seperti Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), serta aturan nasional oleh Ditjen Perhubungan Udara.
"Termasuk scheduling crew yang memperhatikan fatigue management serta kecukupan rasio crew dengan jumlah pesawat dan jam terbangnya," kata dia saat dihubungi pada Minggu, 7 April 2024.
Ia berujar keselamatan penerbangan adalah pengawasan berkelanjutan. Akan ada konsekuensi lebih lanjut bagi pelanggar yang membahayakan keselamatan penerbangan.
Salah satu maskapai milik BUMN, Garuda Indonesia mengatakan tak ada kendala pada jumlah pilot selama Ramadan. "Jumlah pilot memadai atau sangat cukup dan keselamatan tetap nomor satu," ucap Direktur garuda Irfan Setiaputra.
Baca juga:
Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengatakan pihaknya akan mengawasi crew management selaku regulator dengan seksama. "Semua SOP terkait kesehatan penerbangan harus diimplemnetasikan," kata dia saat dihubungi pada Minggu, 7 April 2024.
Ia berujar pergerakan penumpang angkutan umum mulai mengalami kenaikan pada H-5 Lebaran dibanding periode 2023. Pantauan terlihat dari Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 pada Jumat, 5 April 2024.
Berdasarkan data sementara, jumlah penumpang angkutan udara sebanyak 271.355 orang saat H-5 lebaran. Jumlah itu meningkat sebanyak 17,84 persen. Di mana tahun lalu jumlahnya sebesar 230.271 penumpang, serta naik 68,33 persen dibanding pergerakan normal harian.
Pilihan Editor: Pilot Tertidur Saat Terbang, INACA Jelaskan Fatigue Management Penerbang