TEMPO.CO, Bandung - Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bandung Asep Hidayat mengatakan, jumlah penumpang telah naik sejak H-7 Lebaran di terminal Leuwipanjang. Dibandingkan dengan tahun lalu, kenaikan jumlah penumpang arus mudik Lebaran tahun ini per harinya sekitar 20 persen.
"Makanya kami antisipasi lonjakan arus mudik itu diperkirakan puncaknya pada hari Minggu (7 April/H-3) dan Senin (8 April/ H-2),” kata dia di Bandung pada Sabtu, 6 April 2024.
Asep mengatakan, rata-rata penumpang yang dilayani Terminal Leuwipanjang sejak H-7 Lebaran tahun ini menembus 4 ribuan orang per hari. Rata-rata keberangkatan bus mengangkut 3-4 ribu penumpang.
"Itu semua berfokus ke arah barat. Kemarin ada lonjakan di trayek Merak, Sukabumi, Kalideres, termasuk Palembang juga yang lintas Sumatera,” kata dia.
Asep mengatakan, bus yang disediakan untuk masa angkutan Lebaran 2024 di Terminal Leuwipanjang mencapai 546 bus. Terdiri dari bus antarkota antarprovinsi (AKAP) dan antarkota dalam provinsi (AKDP).
Ia optimis jumlah bus yang tersedia mencukupi jika pun terjadi lonjakan penumpang. Karena jumlah penumpan sudah diukur, di mana kenaikan jumlah penumpang tiap tahun tidak lebih dari 20 persen.
"Masih ter-cover dengan bus-bus yang ada. Kalau dibutuhkan tambahan, solusinya yang sepi kami alihkan ke yang ramai,” kata Asep.
Asep mengklaim, kenaikannya tarif tiket bus masih normal. Rata-rata ada kenaikan tarif di lapangan sektiar 20-25 persen.
"Itu rarif non ekonomi di serahkan ke pasar, ke perusahaan. Tapi kita pantau. Kenaikan tarif 25 persen masih di angka yang aman seperti di tahun lalu. Tidak jauh, masih normal,” kata dia.
Sementara itu, Terminal Leuwipanjang Bandung menjadi salah satu terminal yang melayani program mudik gratis pemerintah provinsi Jawa Barat.
“Kami kerja sama dengan Dishub Provinsi Jawa Barat mengadakan mudik gratis untuk trayek Merak dan Sukabumi kurang lebih 8 kendaran. Semua bus trayek reguler, bukan pariwisata,” kata Asep.
Pilihan Editor: Apa itu Dana Operasional Presiden yang Dipakai Jokowi Bagi-bagi Beras Menjelang Pilpres?