Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pernah menjadi sorotan usai selalu menyangkut-pautkan pemberian bansos dengan Presiden Jokowi. Dia menyebut bansos yang diterima masyarakat merupakan program Jokowi.
Selain itu, Airlangga juga meminta masyarakat Nusa Tenggara Barat atau NTB berterima kasih kepada Jokowi saat berkunjung ke Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah dan Desa Mandalika, Lombok, pada Ahad, 14 Januari 2024. Kunjungan tersebut dibarengi dengan pembagian bansos berupa beras 10 kilogram kepada masyarakat.
“Terima kasih enggak bu, sama bapak presiden? Terima kasih? Jadi tolong ibu bicara terima kasih Pak Jokowi. Tolong direkam. Bisa?” kata Airlangga.
Menyangkut-pautkan Jokowi dengan bansos dinilai sejumlah pihak sebagai politisasi program pemerintah. Apalagi mengingat putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka maju sebagai cawapres di Pilpres 2024. Di sisi lain, Jokowi selama musim kampanye juga acap membagikan bansos saat berkunjung ke berbagai daerah.
Tak berhenti sampai disitu, Airlangga juga mengakui bahwa automatic adjustment yang dilakukan Kementerian Keuangan jadi salah satu sumber pendanaan bansos. Bansos yang dimaksud adalah Bantuan Langsung Tunai (BLT) Mitigasi Risiko Pangan. BLT tersebut disalurkan masing-masing Rp 200 ribu per penerima selama tiga bulan.
“Nah, nanti itu (BLT Mitigasi Risiko Pangan) tekniknya kan ada macam-macam cara. Menteri Keuangan akan menyelesaikan, salah satunya automatic adjustment,” kata Airlangga di kantornya, Jakarta Pusat pada 5 Februari 2024.