TEMPO.CO, Jakarta - Program hibah alat memasak listrik (AML) atau rice cooker gratis Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meleset dari rencana. Sebab, dari target 500 ratus ribu unit rice cooker, hanya terdistribusi sebanyak 342.621 unit atau 68,5 persen.
"Realisasi total anggaran Rp 176,06 miliar dari total pagu awal Rp 322,5 miliar," kata Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P. Hutajulu saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Senin, 25 Maret 2024.
"Sisanya sebesar Rp 146,44 miliar menjadi sisa lebih pembiayaan anggaran atau SiLPA."
Lebih lanjut, Jisman menjelaskan, 342.621 unit rice cooker tersalurkan di 36 provinsi. Rinciannya, ada 435 kabupaten/kota, 2.460 kecamatan, dan 12.961 desa/kelurahan. Pulau Jawa, kata dia, menjadi wilayah dengan penerima terbanyak seiring dengan sistem kelistrikan yang surplus.
"Kami mohon maaf apabila dalam pelaksanaan program ini belum bisa memenuhi harapan. Ini program pertama Kementerian ESDM sehingga perlu persiapan lebih panjang," tutur dia.
Program rice cooker gratis Kementerian ESDM merupakan program hibah untuk rumah tangga yang diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2023 tentang Penyediaan Alat Memasak Berbasis Listrik Bagi Rumah Tangga. Program ini menyasar masyarakat pelanggan listrik PLN dan PLN Batam yang tidak memiliki alat memasak listrik. Meski demikian, hanya rumah tangga pengguna listrik golongan 450 VA, 900 VA, dan 1.300 VA.
Ia menuturkan program rice cooker gratis dilakukan untuk menjamin akses energi bersih yang terjangkau, andal, dan berkelanjutan. Selain itu, untuk mengurangi impor LPG, meningkatkan konsumsi listrik per kapita, serta mendukung penggunaan teknologi memasak yang lebih bersih.
"(Penerima rice cooker) diusulkan berdasarkan validasi kepala desa/lurah setempat atau pejabat yang setingkat atau lebih tinggi," kata dia.
Ada lima merk rice cooker yang dibagikan dalam program ini. Kelima merk tersebut, yakni Miyako, Cosmos, Sanken, Sekai, dan Maspion.
Pilihan Editor: DEN Sebut Program Kompor Listrik akan Dilanjutkan, Sasar Masyarakat Golongan Menengah ke Atas