TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada hari ini menguat usai pengumuman Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI tentang hasil Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang di antaranya mengumumkan presiden dan wakil presiden terpilih. Pada awal perdagangan pada Kamis, 21 Maret 2024, rupiah dibuka naik 55 poin atau 0,35 persen menjadi Rp 15.668 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp 15.723 per dolar AS.
Analis Finex Brahmantya Himawan menjelaskan menyebutkan penyebab penguatan kurs rupiah dari dalam negeri adalah hasil akhir KPU. "Dari sisi dalam negeri, besar kaitannya dengan hasil akhir KPU yang memenangkan pasangan Prabowo-Gibran," kata analis Finex Brahmantya Himawan, Kamis, 21 Maret 2024, seperti dikutip dari Antara.
Adapun pada Rabu malam, 20 Maret 2024, KPU menetapkan pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden RI Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029.
Dengan pengumuman itu, pasar merespons positif karena berekspektasi Presiden dan Wakil Presiden RI yang terpilih dalam Pemilu RI 2024 akan meneruskan kebijakan pro-pertumbuhan ekonomi dan berkelanjutan dari Presiden eksisting, Joko Widodo atau Jokowi.
Tak hanya itu, menurut Brahmantya, rupiah menguat sebagai akibat dari keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed menahan suku bunga acuan atau Fed Funds Rate (FFR) di kisaran 5,25 sampai dengan 5,55 persen. Keputusan tersebut bernada dovish karena The Fed memperkuat ekspektasi pasar bahwa suku bunga acuan FFR dapat diturunkan tiga kali pada 2024.
Hal itu akan memberikan sentimen pada bank sentral lainnya di seluruh dunia mengenai potensi akan penurunan ini. Tak terkecuali Bank Indonesia yang akan berdampak pada sentimen pesimistis dolar AS selanjutnya dapat menguatkan rupiah atas dolar AS.
Selain suku bunga The Fed, keluarnya bank sentral Jepang atau Bank of Japan dari suku bunga negatif sangat optimistis bagi Indonesia karena Jepang merupakan mitra dagang Indonesia.
Lebih jauh, Brahmantya memperkirakan rupiah bakal bergerak di kisaran Rp 15.700 - 15.570 per dolar AS pada hari ini.
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menilai nilai tukar rupiah tetap terkendali di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi. "Nilai tukar rupiah tetap terkendali didukung oleh kebijakan stabilisasi Bank Indonesia," kata Perry dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur BI Bulan Maret 2024 di Jakarta, Rabu, 21 Maret 2024, seperti dikutip dari Antara.
Ia memperkirakan nilai tukar rupiah di masa mendatang bakal stabil dengan kecenderungan menguat, didorong oleh kembali masuknya aliran modal asing sejalan dengan tetap terjaganya persepsi positif terhadap prospek ekonomi Indonesia.
Selain itu, kebijakan stabilisasi Bank Indonesia dan penguatan strategi operasi moneter pro-market melalui optimalisasi instrumen Sekuritas Rupiah BI (SRBI), Sekuritas Valas BI (SVBI), dan Sukuk Valas BI (SUVBI) juga mendukung prospek penguatan nilai tukar rupiah tersebut.
BI, kata Perry, juga terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah, perbankan, dan dunia usaha untuk mendukung implementasi instrumen penempatan valas Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA) sejalan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2023.
Pilihan Editor: BI Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di 6 Persen