TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono buka suara soal rencana pembangunan kampus oleh Stanford University di IKN. Bambang menyebut kampus bakal dibangun sekitar tiga tahun setelah pusat riset berdiri.
"Kalau membuka kampus kan ada kurikulumnya, mahasiswanya, ada beberapa kelengkapan yang harus disiapkan. Lab-nya, segala macam," kata Bambang ketika ditemui usai rapat kerja dengan Komisi II DPR di Komplek DPR, Senayan, Senin, 18 Maret 2024.
Karena itulah pembangunan kampus bakal dimulai dari pusat riset. Sebab, pusat riset itu yang akan menampung para peneliti. "Bukan hanya dari Stanford. Ada juga misalnya dari Leiden, Delft, lalu dari Finlandia, Australia," kata Bambang.
Akan tetapi, Bambang berujar, pembangunan kampus itu akan dilihat dari sisi kelayakannya terlebih dahulu. Termasuk perhitungan berapa banyak orang yang akan pindah ke IKN dan potensi daerah sekitarnya.
"Kita kan tidak hanya melihat Nusantaranya saja, tapi Balikpapan juga, Samarinda, bahkan sampai Sulawesi, bagaimana potensi orang-orang yang ingin punya kampus di IKN," ujar Bambang.
"Biasanya bertahap, tapi juga ada beberapa univerisitas yang ingin membangun segera. Nanti pada waktunya, saya bocorkan."
Sebelumnya, Kantor Berita Antara mewartawakan bahwa Stanford University akan mulai mendirikan kampus di Indonesia. "Mudah-mudahan nanti pada Mei mereka mulai membangun kampus," ucap Kepala OIKN Bambang Susantono dalam seminar daring yang dipantau di Jakarta, Jumat, 8 Maret 2024.
Namun belakangan, Bambang mengklarifikasi bahwa Standford belum akan membangun kampus di IKN. Standford baru fokus pada pembangunan pusat penelitian.
Bambang mengklaim proses kerja sama dengan Standford University untuk membangun pusat riset di IKN sudah dimulai sejak 2023. Ia juga mengklaim telah memiliki MoU yang dengan kampus asal California, Amerika Serikat, tersebut.
"Dekannya sendiri yang sampaikan LOI (Letter of Intens) kepada kami September tahun lalu," kata Bambang.
Sementara itu, Stanford University membantah pernyataan Kepala Otorita IKN yang menyatakan bakal ada pembangunan kampus tersebut di IKN Nusantara, kawasan Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Kampus asal California, Amerika Serikat, ini juga menyatakan belum menandatangani kesepakatan apapun untuk mendirikan universitas dengan Indonesia.
“Stanford Doerr School of Sustainability tidak bermaksud membangun institusi fisik apa pun,” kata perwakilan Stanford, Mara K Vandlik, melalui email kepada Tempo pada Jumat, 15 Maret 2024.
Mara, dalam pesan yang sama menjelaskan, perwakilan Stanford Doerr School of Indonesia hanya menyepakati untuk menjajaki peluang kerja sama dalam proyek penelitian dan pendidikan di bidang-bidang yang memiliki keterkaitan antara beasiswa Stanford dan tujuan keberlanjutan Indonesia.
RIRI RAHAYU | DANIEL A. FAJRI
Pilihan Editor: Penggusuran Warga di Sekitar IKN, Politikus PDIP: Jangan Sekali-kali Menindas, Menyepelekan..