TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk. atau BCA akan membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2023 sebesar Rp 270 per saham atau setara dengan total Rp 33,28 triliun. Dividen tunai tersebut meningkat 31,7 persen bila dibandingkan dengan dividen tunai yang dibagikan pada 2022 lalu.
Keputusan pembagian dividen BCA ini telah disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan atau RUPST pada Kamis, 14 Maret 2024. Sepanjang 2023, emiten berkode saham BBCA itu mencatatkan laba senilai Rp 48,6 triliun.
Laba bersih pada 2023 itu naik 19,4 persen (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya. Adapun total kredit BCA selama tahun lalu mencapai Rp 810,4 triliun atau meningkat 13,9 persen (yoy) dan di atas rata-rata industri.
Dividen tunai ini sudah termasuk dividen interim tunai tahun buku 2023 sebesar Rp 42,5 per saham yang telah dibayarkan perseroan kepada para pemegang saham. Para pemegang saham telah mendapatkannya pada 20 Desember 2023 lalu.
"Sehingga, sisa yang akan dibayarkan perseroan pada tanggal yang akan ditetapkan Direksi Perseroan sebesar Rp 227,5 per saham," demikian tulis manajemen BCA melalui keterangan resmi pada Kamis.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, manajemen BCA berterima kasih kepada para nasabah atas kepercayaannya. Hal serupa juga disampaikan ke seluruh stakeholders, juga pemerintah, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan regulator lainnya yang terus mendukung perseroan.
Dukungan tersebut, kata Jahja, BCA mampu melewati tahun 2023 dengan kinerja solid.
BCA pun melihat perekonomian Indonesia tetap tangguh dan stabil. Selain itu, berpotensi terus tumbuh di tengah berbagai tantangan yang ada di tingkat global dan regional.
"Kami optimistis atas prospek bisnis ke depan dan tetap melangkah secara prudent sepanjang 2024, sekaligus konsisten mendukung pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor,” kata Jahja.
Pilihan Editor: Otorita Blak-blakan soal Alasan BCA Belum Juga Groundbreaking di IKN