TEMPO.CO, Jakarta - Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) mengaktifkan skema distribusi RAE (Reguler, Alternatif, dan Emergency) untuk penyaluran BBM di Pesisir Selatan. Hal tersebut karena banjir dan longsor di Sumatera Barat (banjir Sumbar) yang terjadi pada Kamis 7 Maret 2024 yang berdampak pada distribusi dan penyaluran energi bagi masyarakat.
“Adanya longsor dan banjir di beberapa titik, serta jembatan yang putus, mengakibatkan penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) dan LPG terhambat. Namun kami dapat pastikan hingga saat ini kami Pertamina Patra Niaga terus berupaya maksimal untuk menyalurkan BBM dan LPG ke masyarakat,” ungkap Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Freddy Anwar.
Dia menjelaskan, pola RAE yang dijalankan meliputi kolaborasi bersama Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) dengan pasokan dari Fuel Terminal Pulau Baai yang terdapat di Bengkulu. Pola RAE ini akan memasok sejumlah 12 SPBU yang terdampak di Pesisir Selatan.
"Sebanyak 6 SPBU di Kabupaten Pesisir Selatan yang terdampak akan dipasok langsung dari FT Pulau Baai. Pasokan tersebut telah dimulai sejak 9 Maret 2024 dengan total penyaluran hingga saat ini sebesar 176 KL Pertalite dan 64 KL Biosolar. Pasokan ini akan terus dilakukan hingga perbaikan jembatan selesai dan jalan dapat dengan aman dilalui mobil tangki" kata Freddy Anwar.
Sedangkan 6 SPBU lainnya tidak dapat disuplai baik dari Padang maupun dari Bengkulu, dikarenakan jalur terhambat longsor dan jembatan putus, untuk mengatasi ini Pertamina Patra Niaga melakukan penyaluran menggunakan multi moda transportasi yaitu Mobil Tangki-Kapal Tanker - Mobil Tangki, yang mulai dijalankan pada Ahad, 10 Maret 2024, dengan penyaluran Pertalite 72 Kiloliter, Biosolar 48 Kiloliter, dan Pertamax 16 kiloliter.
Freddy menjelaskan, distribusi multi moda ini ditempuh supaya kondisi energi bagi masyarakat tetap terjaga. Kala normal BBM dari IT Teluk Kabung via darat dengan mobil tangki langsung ke SPBU, namun saat ini kondisi jalanan rusak tak bisa dilalui kendaraan maka BBM dari IT Teluk Kabung diangkut ke mobil tangki menuju ke Pelabuhan Muaro Padang. Lalu dibawa dengan kapal menuju Pelabuhan Carocok.
"Sementara itu, kondisi penyaluran LPG saat ini masih terpantau aman, penyaluran LPG yang dilakukan lembaga penyalur ke wilayah terdampak menggunakan jalur alternatif yang dapat dilalui armada truk. Agen-agen LPG subsidi 3 kilogram melakukan penyaluran memutar melalui jalur muara labuh Solok Selatan - Sungai Penuh - Pesisir Selatan,” jelas Freddy Anwar.
Freddy menambahkan bahwa Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut terus melakukan monitoring dan koordinasi dengan berbagai pihak, agar pendistribusian energi dapat berjalan dengan baik dan optimal.
"Kami secara berkesinambungan menjalin koordinasi dengan berbagai pihak, di antaranya dengan pemerintah setempat, untuk dapat memastikan akses dan distribusi energi kepada masyarakat dapat berjalan dengan baik,” tutur Freddy. Selain itu, Pertamina melakukan monitoring dengan memantau lembaga penyalur kami lainnya baik yang berada di Kabupaten Pesisir Selatan atau di wilayah lainnya yang terdampak banjir.
Pilihan Editor: Banjir Sumbar, Menteri PUPR Instruksikan Jalan yang Terdampak Longsor Bersih dalam Sepekan