Saat situasi pandemi mulai membaik, kata Cin, AP II bersama stakeholder langsung berupaya kembali memperkuat konektivitas penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta.
“Meningkatkan kembali konektivitas penerbangan agar Bandara Soekarno-Hatta dapat berkontribusi optimal terhadap pemulihan pariwisata dan ekonomi nasional,” ujar Cin.
Tingkat Recovery Rate Capai 93 persen
Executive General Manager Bandara Soekarno-Hatta Dwi Ananda Wicaksana mengatakan lalu lintas penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta memang sempat mengalami penurunan drastis akibat pandemi Covid-19. Namun, pada saat ini pemulihan (recovery rate) penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta mencapai 93 persen.
"Lalu lintas penerbangan turun drastis pada 2020 dan 2021 karena dampak pandemi, namun lalu lintas kembali meningkat cepat pada 2022 hingga berlanjut ke 2023," kata Dwi.
Pada 2019 sebelum pandemi, jumlah penumpang di Bandara Soekarno-Hatta tercatat 54,5 juta penumpang, lalu turun drastis pada 2020 saat pandemi melanda yakni menjadi 20,6 juta penumpang, dan kembali turun pada 2021 ke 18,8 juta penumpang.
Namun demikian, lanjut Dwi, Bandara Soekarno-Hatta memiliki operasional yang tangguh dan cepat beradaptasi sehingga dapat menghadapi tantangan pandemi.
Ketika kondisi pandemi membaik, AP II bersama stakeholder berupaya untuk meningkatkan kembali konektivitas dengan membuka rute penerbangan baru, mengaktifkan kembali rute yang sempat ditutup dan menambah frekwensi penerbangan di rute eksisting.
Hasilnya, pada 2022 jumlah penumpang pesawat meningkat hingga sebanyak 40,5 juta penumpang dan pada 2023 mencapai 50,9 juta penumpang atau merefleksikan tingkat pemulihan (recovery rate) sebesar 93 persen dibandingkan dengan 2019 saat belum ada pandemi.
Pilihan Editor: 33 Kota Tujuan Mudik Gratis Bus Kemenhub, dari Jabar sampai Kalimantan