Bayu menyatakan bansos tersebut diproyeksikan mampu mencukupi 40 persen hingga 50 persen kebutuhan keluarga selama satu bulan. "Sehingga mereka cukup tenang untuk menjalani hari-harinya karena telah memiliki beras," ucapnya.
Menurut dia, Bulog dalam dua bulan mendatang bakal berfokus pada pecepatan penyaluran pangan. Saat ini, ujarnya, masih ada delapan kabupaten/kota dalam tahap verifikasi dan validasi. Belum selesainya proses verifikasi tersebut terjadi di daerah-daerah yang sulit dijangkau. "Ada beberapa masalah teknis, tapi secara keseluruhan kami telah menyalurkan 360 ribu ton total bantuan pangan," kata Bayu.
Dia juga menyatakan Bulog bakal terus melanjutkan penyaluran beras SPHP bersubsidi. Hingga saat ini Bulog telah mendistribusikan beras SPHP bersubsidi itu ke 50,2 persen pengecer serta ke 45,5 persen distributor.
"Jadi untuk SPHP, mekanismenya adalah pengecer ini harus mengajukan, membeli atau, meminta untuk dialokasikan, karena ada unsur pertanggungjawaban keuangannya," ujarnya.
Selain itu, beras SPHP bersubsidi juga disalurkan lewat program pemerintah daerah, Gerakan Pangan Murah.
Pilihan Editor: Polemik Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis, Faisal Basri Sebut Anggaran Pendidikan dan Kesehatan Tak Bisa Saling Menggantikan