TEMPO.CO, Yogyakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno menargetkan nilai ekspor ekonomi kreatif 2024 ini bisa meningkat hingga 28 Miliar Dolar AS.
Namun di kalangan perajin di Yogyakarta, saat ini masih melihat situasi pasar global belum sepenuhnya stabil untuk mendongkrak ekspor akibat adanya perang baik Ukraina-Rusia juga Israel -Palestina. Sehingga, event event besar Ekraf seperti Jogja International Furniture and Craft Fair Indonesia (Jiffina) 2024 memasang target ekspor realistis.
"Kami lihat bersama kondisi seperti saat ini agak lebih susah (menaikkan nilai ekspor), mempengaruhi situasi pasar dunia," kata perajin Yogya yang juga Direktur Jogja Jiffina Yuli Sugiyanto Sabtu 2 Maret 2024.
Event Jiffina 2024 yang berlangsung 2-5 Maret menargetkan transaksi bisa menyentuh angka 21 juta US Dollar, alias seperti penyelenggaraan tahun sebelumnya. Dengan situasi pasar global itu, perajin Yogya tidak hanya berupaya mendongkrak ekspor. Namun juga membidik momentum wacana peresmian Ibukota Nusantara (IKN) yang kini tengah mengebut pembangunan infrastruktur. Pasar dalam negeri coba digarap lebih luas.
Pelaku Ekraf di Yogya, mulai diarahkan agar dapat menjadi penyuplai kebutuhan di ibukota baru itu."Kami siap dalam hal ini bersama asosiasi Asmindo (Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia) mensuplai kebutuhan IKN seperti mebel dan interior," kata dia
Yuli melihat, tren penggunaan desain di IKN cocok dengan tema Jiffina kali ini yakni eco lifestyle. Ia pun yakin UKM di Yogya dan sekitarnya bisa ambil bagian mensuplai kebutuhan di IKN. "Perajin lokal harus tahu dan paham konsep IKN ke depan seperti apa, kami melihat arah konsepnya saat ini eco lifestyle," kata dia "Yang dibutuhkan hanya komitmen dan dukungan pemerintah meskipun sekarang masih dalam proses, untuk menggunakan produk-produk dalam negeri.”
Adapun Menparekraf Sandiaga Salahudin Uno sebelumnya mengungkapkan Kemenparekraf dan Kementerian Perdagangan tahun 2024 ini menggenjot program Kelas Ekspor bagi Alumni Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI).
"Kami menargetkan kontribusi sektor ekonomi kreatif khususnya dari sisi ekspor dapat mencapai 25 hingga 28 miliar dolar AS di tahun ini demi mendorong terciptanya peluang usaha dan penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat," kata Sandiaga saat membuka kegiatan Kelas Ekspor AKI Jumat (1/3/2024) di Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Ekspor dan Jasa Perdagangan (PPEJP), Jakarta.
Sandiaga Uno mengatakan, nilai tambah ekonomi kreatif tahun 2023 telah menembus Rp 1.415 triliun, di atas target Rp 1.300 triliun. "Tapi kita punya PR (pekerjaan rumah) di nilai ekspor ekonomi kreatif dimana ini peluangnya lebih besar sebetulnya," kata Sandiaga.
Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) sendiri merupakan program pengembangan ekonomi kreatif melalui pengembangan kapasitas pelaku usaha kreatif dan fasilitasi perluasan akses pasar produk kreatif pada subsektor kuliner, kriya, fesyen, musik, film dan aplikasi yang diselenggarakan di 16 Kota/Kabupaten di Indonesia.
Sebagai salah satu rangkaian kegiatan AKI 2024, ada Kelas Ekspor yang bertujuan untuk membantu para alumni AKI dari tahun 2021 hingga 2023 memahami proses ekspor secara mendalam.
Pilihan Editor: Serikat Guru Tolak Prabowo Alihkan Dana BOS untuk Makan Siang Gratis: Tidak Berpihak pada Pendidikan